Nur Amaliah setelah dioperasi
Makassar, mandarnews.com – Nyaris saja, tim dokter yang menangani operasi Nur Amaliah membatalkan operasi, padahal pasien sudah berada dalam ruang operasi, tadi pagi, Rabu (10/05/2017).
Ada dua hal, operasi terhadap Nur Amaliah nyaris dibatalkan. Pertama, foto hasil CT Scan Nur Amaliah tidak diketahui keberadaannya.
“Foto itu saya serahkan ke dokter ahli bedah, tapi beliau tidak ingat dimana disimpan,” kata Hapriadi, Bapak dari Nur Amaliah via ponsel jelang waktu Isya tadi.
Menurut Hapriadi, tim dokter tak ingin melakukan operasi sebelum melihat foto itu. Akhirnya pencarian foto di poli bedah dilakukan dan setelah memakan cukup waktu akhirnya ditemukan juga.
Selain karena foto, tim dokter ingin menunda pembedahan karena alasan ruang Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) penuh. Ruangan ini dibutuhkan jika pasien habis operasi mengalami masalah.
Tapi karena kegigihan dokter bedah, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS, M.Kes, untuk tetap memperjuangkan operasi Nur Amaliah dilaksanakan sesuai yang sudah dijadwalkan, akhirnya tim dokter tetap melakukan pembedahan.
Dokter Fahrul terus berjuang meyakinkan tim agar operasi tetap dilaksanakan,” ungkap Hapriadi.
Nur Amaliah memasuki ruang operasi pada pukul 09.00 wita dan keluar pada pukul 11.00 wita.
“Alhamdulillah operasinya berjalan lancar pak, darah yang saya siapkan satu kantong sesuai anjuran dokter tidak terpakai,” kata Hapriadi melalui ponsel ke Mandarnews dengan suara serak menahan haru.
https://mandarnews.com/2017/05/05/burdawati-minta-doa-buat-nur-amaliah/
Operasi benjolan yang ternyata otak keluar melalui batok kepala bagian belakang Nur Amaliah telah selesai. Namun Hapriadi belum mengetahui penanganan apa yang selanjutnya terhadap anak keduanya itu.
“Kami belum sempat ketemu dokter pak setelah operasi. Jadi besok baru ketemu, nanti kami tanya-tanya,” jelasnya.
Hapriadi berharap kontrol terhadap perkembangan anaknya setelah dibiarkan keluar rumah sakit pasca operasi bisa dilakukan setiap bulan. Jika setiap minggu, kata dia, maka ia terpaksa tinggal di Makassar menumpang di sekretariat IM3I. Dengan begitu, biaya hidup tetap menjadi kekuatiran.
Hapriadi melalui media ini menuturkan ucapan terima kasih kepada semua yang telah menyalurkan bantuan atas perobatan anaknya. Baik itu bantuan materil maupun moril.(rizaldy)