Haeril Amri, owner Cerita Demokrasi. (Foto: Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Berangkat dari keinginan menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai, terlebih kontes Pilkada Mamuju hanya diikuti dua pasangan calon, tentu semakin membuat potensi kerawanan Pilkada patut diwaspadai.
Hal ini membuat sekelompok generasi milenial asal Mamuju membentuk wadah bernama Cerita Demokrasi.
Cerita Demokrasi dipimpin oleh Haeril Amri, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Tentu kami ingin melihat di kampung tercinta tercipta Pilkada yang baik, berkaca pada wilayah lain bahwa Pilkada harus dirawat sehingga aman dan para elit politik dapat berdamai untuk mencapai pembangunan yang baik,” tutur Haeril, Senin (28/9).
Haeril pun membantah sejumlah tudingan yang dialamatkan pada Cerita Demokrasi terkait netralitas.
“Kami berangkat dari keinginan rekonsiliasi pasca Pilkada sehingga kedepan politik santun dan damai dapat diredam, juga nantinya bagaimana pemerintah bisa melek terhadap bonus demografi, serta pendidkan politik bagi kaum milenial,” ujar Haeril.
Sejumlah agenda juga telah disusun yang bakal dikemas dalam Pilkada Fest yang dijadwalkan Oktober mendatang. Pilkada Fest dimaksudkan untuk untuk mengurangi hoaks dan ujaran kebencian pada Pilakda Mamuju.
Menurut Ketua Panitia Pilkada Fest, Ahmad Zauki, nantinya sejumlah item acara seperti Sekolah Demokrasi, Galeri Pilkada Mamuju, dan simposium kandidat akan digelar tiga hari penuh, yaitu 8-10 Oktober.
“Pilkada Fest akan dikemas secara entertaintment untuk menarik para pemilih pemula. Nantinya akan diisi berbagai hiburan, termasuk live musik, stand up comedi, dan pendidikan politik,” kata Zauki.
Meski tekah dipersiapkan sejak Juli dan telah melakukan komunikasi secara intens untuk menjaga independensi acara, Zauki mengaku masih muncul sejumlah tudingan yang mempertanyakan netralitas kegiatan tersebut.
“Terkait tudingan sejumlah pihak bahwa ini disponsori salah satu kandidat itu tidak benar. Terkait pendanaan, kami mencoba bekerja sama dengan Kesbangpol Provinsi Sulbar, BNN Sulbar, dan di Bawaslu kami telah menandatangi MoU. Kami juga telah melakukan komunikasi terhadap semua kandidat,” tegas Zauki.
Zauki turut menyayangkan tudingan yang dialamatkan untuk Pilkada Fest. Pasalnya, panitia telah memberi kesempatan yang sama untuk kandidat.
“Untuk pemateri kita undang Perkudam (Perkumpulan Sekolah Demokrasi), Wakil Ketua DPR RI, Fadel Muhammad masih dikonfirmasi, untuk sekolah demokrasi kita targetkan peserta 70 hinga 80 orang,” pungkas Zauki.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia