Doni Kumala Putra, Ketua GEMA PUS Makassar
Makassar, mandarnews.com – Penyaluran bantuan paket sembako dari pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk pelajar dan mahasiswa di Makassar, dinilai berbelit dan tak siap membantu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (GEMA PUS Makassar) Doni Kumala Putra. Ia mengatakan, bantuan tersebut untuk mahasiswa asal Sulbar yang tidak pulang kampung dan tertahan di Makassar akibat Pandemi Covid-19.
Doni mengungkapkan, hingga kini bantuan yang dinantikan tak kunjung terealisasi. Padahal sebelumnya pihak mahasiswa bersama para pekerja telah melakukan permohonan dan perampungan data yang direspon oleh pihak Pemkab Mamasa, melalui rapat vidio konferensi.
“Hingga saat ini, dua periode PSBB yang diberlakukan di wilayah Kota Makassar, Pemkab Mamasa enggan juga merealisasikan permohonan yang diajukan untuk memberi bantuan kepada pelajar, mahasiswa dan pekerja yang terdampak,” terang Doni, Kamis (21/5).
Menurut Doni, sejumlah alasan yang dikeluarkan Dinas Sosial Kabupaten Mamasa dianggap berbelit-belit, padahal bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang mereka bertahan hidup di tengah PSBB Pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
“Kami menilai bahwa Pemda sangat berbelit-belit dalam membantu Masyarakatnya yang terdampak terkhusus bagi masyarakat Mamasa yang berada di tanah rantau dan terkesan bahwa memang Pemda tidak siap membantu. Kami (GEMA PUS Makassar) merasa dibohongi oleh iming-iming Pemda melalui teleconferensi beberapa waktu yang lalu. Kami sangat mempertanyakan anggaran APBD senilai Rp28 Miliar itu di alokasikan kemana? Ini kami akan kawal dan usut tuntas perealisasiannya,” ungkap Doni
Sementara itu kekecewaan Doni juga ditujukan kepada pendata Pemerintah Provinsi Sulbar yang diwakilkan pada seseorang yang mengaku dosen di salah satu perguruan tinggi ternama di Makassar. Doni menilai pendata tersebut arogan dan tidak kooperatif. Alasannya, sejumlah data yang telah dirampungkan tak jelas peruntukannya.
“Kami sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan oknum ini. Meminta data lalu tidak menginginkan jika data-data dan bentuk bantuannya diperjelas, Ada Apa? Kami berharap Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengevaluasi proses bantuan ini, jika benar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan menberikan bantuan kepada Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Barat,” kata Doni.
Ketua GEMA PUS itu berharap, ditengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten maupun Pemprov tulus membantu tanpa adanya embel politik, tapi sebagai wujud kemanusiaan.
“Kami selaku Pelajar dan Mahasiswa bahkan sampai kepada Pekerja yang dirantau orang sangat terdampak oleh pandemi ini, Jika ingin membantu masyarakatnya tolong jangan dibuat berbelit-belit atau dibuat susah. Jangan terkesan malah apa yang dilakukan bukan untuk membantu malainkan ada hal terselubung di dalamnya, apalagi politik,” tutup Doni
Reporter: Sugiarto