Untuk menjadikan Mamuju menjadi kota yang bersih dipandang tidak cukup hanya dengan inovasi pemerintah daerah seperti Gerakan Mamuju ‘Mapaccing’ yang saat ini tengah digalakkan.
Penjabat sekretaris daerah Kab. Mamuju M.Daud Yahya mengatakan, perlu adanya budaya ‘Siri’ yang timbul dari masyarakat sendiri, budaya ‘siri’ ini dijelaskan Daud Yahya sebagai budaya malu untuk membuang sampah sembarangan atau budaya malu jika lingkungan dan rumah masing-masing terlihat kotor.
“Saya yakin bahwa masyarakat Mamuju ini adalah masyarakat yang berbudaya, santun, dan taat akan agama yang sudah mengajarkan kita bahwa kebersihan itu adalah sebagaian dari iman,” haturnya.
Lanjutnya, oleh karena itu sebagai langkah awal untuk merangsang budaya malu tersebut Pemerintah harus turun langsung untuk memperlihatkan kerja maksimalnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena sebetulnya bagaimanapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah terkait kebersihan ini, sejalan dengan progam Mamuju Mapaccing dan digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, mengharapkan peran Masyarakat itulah yang terpenting, tambahnya.
Jumat, (04/03/2016) Ketua tim perumus Gerakan Mamuju Mapaccing sekaligus menjabat sebagai Asisten I Pemkab Mamuju Muhammad Syahrir menyampaikan bahwa program 100 hari Gerakan Mamuju Mapaccing ini bersifat penyadaran, sasaran utamanya itu adalah masyarakat, dibantu oleh pemerintah yang akan bergerak lebih awal untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa inilah bukti yang Pemerintah berikan untuk Daerah, tetapi itu perlu kerja sama dan Kesadaran bersama antara Pemerintah dan Masyarakat.
“Tantangan kita adalah menyadarkan Masyarakat akan kebersihan dan ini akan berlanjut lagi untuk 100 hari kedepan oleh Lurah dan Camat untuk tak hentinya menghimbau kepada masyarakatnya jika itu tidak dilaksanakan adakan ada sangsi tegas yang akan di berikan oleh Pemerintah” Pungkasnya
Kegaiatan ini juga masih melibatkan seluruh SKPD, dan Seluruh Staff Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju dan di dukung oleh Instansi Pemerintah, TNI, Polri, Badan Sosial, dan lembaga lainya.(HMS. Lisa Sari Dewi Hasanuddin)