Tak ada rotan akar pun jadi. Mungkin pepatah ini cocok dengan kondisi sekolah di SD Negeri 19 Luaor.
Sekolah yang dipimpin Kaimuddin,SPd. ini memiliki murid sebanyak 183 orang. Jumlah yang sangat banyak jika ditinjau dari ketersediaan ruang kelas yang hanya enam ruang.
Jika jumlah ini, 183, dibagi ke dalam enam ruangan maka masing-masing ruang dihuni 30 orang. Sementara jumlah ideal 20 orang dalam satu ruang kelas.
Strategi menangani kelebihan muatan kelas ini pihak sekolah memanfaatkan gudang dan perumahan guru. Para murid yang menghuni dua ruangan ini, kelas IB dan kelas IIB, terpaksa harus rela berdesakan karena sempit dan harus rela bertahan dalam kepengapan.
"Walaupun ruangan tersebut tidak layak karena sempit dan pengap jika panas menjelang siang, demikian pula mobiler yang digunakan seadanya, tapi yang terpenting murid dapat belajar," kata Kaimuddin.
Dia mengaku mendapat kucuran dana namun hanya untuk rehabilitasi gedung. Sementara yang mendesak dibutuhkan adalah penambahan dua lokal ruang kelas baru.
Selain kekurangan ruang kelas, Sekolah ini juga kekurangan guru kelas dan guru Pendidikan Jasmani.
Kondisi guru saat ini, yang berstatus Pegawai Negeri sebanyak enam orang sedangkan yang dibutuhkan delapan orang.(Jufri)