Habib Luthfi saat membawakan tausiyah di Polman
Binuang, mandarnews.com – Dalam kunjungannya ke Polewali Mandar (Polman) dalam rangka kegiatan Doa dan Tausiyah Mengenang 100 Hari Wafat Almarhumah Hj. Sittiani binti Yeccu Imangana, Ketua Sufi Sedunia, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menekankan pentingnya persatuan.
Hal tersebut disampaikan ulama yang kerap disapa Habib Luthfi ini di depan ratusan jamaah yang berkumpul di kediaman H. Jamaluddin, suami almarhumah di Rumah Ukir Rea Timur, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Selasa (3/3/2020).
“Jika kita duduk bersama seperti ini, ada TNI, ulama, masyarakat, Indonesia tidak bisa dipecah-belah,” ujar Habib Luthfi.
Ia menjelaskan, bila terpisah antara satu dengan lainnya, dapat memberi peluang kepada oknum tertentu untuk memecah Indonesia.
“Kita harus menjaga Indonesia, bangga mengakui bahwa kita Indonesia sebagai rasa syukur kepada Allah,” kata Habib Luthfi.
Kita semua, lanjutnya, berasal dari satu yaitu Nabiyullah Adam dan Siti Hawa dari surga, semoga juga bisa kembali sebagai ahli surga.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Luthfi juga menerangkan mengenai hakikat bendera Indonesia, Merah Putih.
“Di dalam bendera Merah Putih ada tiga hal, yaitu kehormatan bangsa, harga diri bangsa, dan jati diri bangsa,” sebut Habib Luthfi.
Untuk itu, ia berpesan untuk jangan miring jika menancapkan bendera Merah Putih karena mengandung tiga hal tersebut.
Habib Luthfi juga mengajak ratusan jamaah yang hadir untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.