Unsulbar memperketat pengawasan pada ujian tulis Seleksi Bersama
Penerimaan Mahasiswa Baru (SBMPTN) 2016 yang berlangsung Selasa (31/05).
Salah satu tujuan pengetatan itu adalah untuk menangkal kemungkinan
adanya joki yang menggunakan lokasi ujian Unsulbar untuk lulus di
fakultas favorit di sejumlah perguruan tinggi negeri. Tahun ini, selain
SBMPTN, unsulbar juga menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi
Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) serta jalur mandiri.
"Untuk
menghadang itu (joki,-) kita sudah mengantisipasi, sebelum peserta
masuk kelas pemeriksaan lebih diperketat, kita juga arahkan para
pengawas ruangan untuk mencermati identitas para pendaftar, tadi
pemeriksaan kita lebih perketat dibanding tahun lalu" kata Latif.
Menurutnya
pemeriksaan lebih ketat itu, selain memang sudah menjadi standar
operasional prosedur (SOP) penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi
negeri selama ini, juga untuk mengantisipasi kekhawatiran kemungkinan
para "joki ujian" menggunakan lokasi ujian Unsulbar untuk kemudian
"menembak" fakultas favorit di sejumlah perguruan tinggi negeri di Jawa
maupun di Makassar.
Pemeriksaan ketat tampak sejak akan
dimulainya seleksi, para pengawas sudah berada di area ujian sejak jam
06:30 wita, setelah melakukan meeting pengawas lokasi, para pengawas
ruangan yang terdiri atas para dosen Unsulbar dan guru sekolah tempat
ujian berlangsung langsung menuju kelas melalukan sterilisasi ruangan.
Gerakan tubuh para peserta juga menjadi perhatian pengawas terutama saat
ujian tengah berlangsung, bahkan saat akan ke toilet saat ujian
berlangsung, peserta dikawal oleh satu pengawas hingga ke depan pintu
toilet. Di dalam ruangan terdapat masing – masing 2 pengawas ruangan
Kekhawatiran
kemungkinan adanya joki "bermain" di lokasi ujian Unsulbar tidak
terjadi, hingga ujian berakhir sore, laporan yang masuk ke sekretariat
panitia, semua lokasi ujian berjalan normal dan lancar.
Ujian
sendiri mulai berlangsung sejak pagi jam 08:00 untuk peserta pendaftar
program Saintek dan Campuran. Sementara untuk sesi ke dua, yang dimulai
siang jam 13:45 untuk peserta pendaftar program Sosial Humaniora dan
Campuran.
Untuk memastikan ujian berjalan lancar sesuai
ketentuan, rektor Unsulbar Dr. Akshan Djalaluddin bersama sejumlah unsur
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Majene antara lain komandan Kodim
Majene Letkol Infanteri Jamaluddin, Kasintel Kajari Majene Muhammad
Ikhsan bersama – sama melakukan peninjaun lokasi ujian salah satunya di
SMK negeri 2 Majene.
Rektor Dr. Akhsan Djalaluddin menyatakan
dibanding tahun sebelumnya, penerimaan mahasiswa baru di Unsulbar
mengalami kemajuan, selain dari jumlah yang mendaftar, kemajuan itu juga
dari sisi jalur penerimaan.
"Kalau dulu hanya jalur SBMPTN dan
jalur Mandiri, tahun ini Unsulbar juga sudah dipercaya menggelar
penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN, tentang berapa yang akan
kita terima masih kami bahas karena harus memperhitungkan kecukupan
ruangan dan tenaga dosen," kata rektor Akhsan.
Ujian tulis SBMPTN
berlangsung di Lima sekolah di kecamatan Banggae dan Banggae Timur,
Majene. Kelima sekolah yang akan ditempati ujian SBMPTN itu masing –
masing : SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMK 2, SMP 2 dan SMP 3 Majene. Jumlah
total peserta SBMPTN yang mengikuti ujian tulis di Majene sebanyak 1481
orang, hingga berita ini dikirimkan, panitia masih merekap jumlah total
peserta yang tidak hadir. Sementara untuk jumlah yang memilih Unsulbar
di 3 pilihan berbeda mencapai lebih 4000 ribu orang. (Afsar)