Tumpukan beras milik pedagang di Pasar Sentral Majene.
Majene, mandarnews.com – Sudah dua minggu lebih harga beras di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami kenaikan. Hal ini pun dikeluhkan masyarakat.
Salah satu pedagang di Pasar Sentral Majene Salmiah mengatakan, beras premium maupun medium saat ini mengalami kenaikan.
“Harga beras Nurmadinah (premium) saat ini untuk 25 kilogram (1 karung) sudah tembus Rp305 ribu, padahal harga sebelumnya hanya sekitar Rp255 ribu,” ujar Salmiah saat dikonfirmasi, Minggu (12/2).
Kenaikan ini mengikuti harga saat diambil dari penyuplai.
“Kami juga kurang tahu karena dari penyuplai itu sudah naik memang, tapi informasi yang kami terima itu karena banyak gagal panen. Benar tidaknya kami kurang tahu,” kata Salmiah.
Menurut Salmiah, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada beras, tapi juga minyak.
“Kunci Mas (premium) per 5 liter itu sekarang Rp90 ribu, padahal sebelumnya biasa kami ambilkan Rp62 ribu,” sebut Salmiah.
Tidak hanya Salmiah, kenaikan harga beras juga disampaikan oleh pedagang campuran lainnya di Pasar Sentral Majene, Hj. Aisyah.
Menurut Hj. Aisyah, kenaikan harga terjadi sudah setengah bulan lebih. Â
“Kalau secara langsung keluhan dari masyarakat atas kenaikan harga beras begitu juga dengan minyak belum ada,” ucap Hj. Aisyah.
Sementara itu, salah satu masyarakat yang ditemui di Pasar Sentral Majene Masnah mengaku bahwa memang saat ini harga beras dan minyak mengalami kenaikan.
“Tentu dengan kenaikan beras dan minyak kami merasa berat, tapi mau diapa itu sudah menjadi kebutuhan pokok. Harusnya pemerintah segera memberikan solusi, apalagi ini belum apa-apa. Bagaimana nanti kalau sudah jelang Ramadan, pasti bakal lebih mahal lagi,” tutur Masnah, Selasa (14/2).
Untungnya, harga telur agak turun dari sebelumnya. Walaupun begitu, Masnah tetap menyayangkan harga beras dan minyak yang mahal.
Masnah pun berharap, pemerintah hadir atas kondisi ini dan dapat memberikan solusi.
“Mudah-mudah harga beras ini segera turun, apalagi kita tahu bahwa produksi beras ada di Polman, harusnya bisa diatasi ini dan lebih turun lagi harganya,” tutup Masnah.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia