Harga beras di Pasar Sentral Majene mengalami kenaikan. Hal ini terjadi sejak sepekan terakhir harga beras mengalami kenaikan cukup tajam. SeperTi beras merk Anugrah, sebelumnya harga beras ini hanya Rp. 260.000 per karung isi 25 kg, kini mencapai Rp.295.000,- per 25 Kg nya.
Hal ini disampaikan salah satu penjual beras di Pasar Sentral, Suharto. Menurutnya, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh stok beras dipasaran mengalami kekurangan.
"Stok masuk sangat kurang, jadi beras naik. Ini terjadi mungkin karena panen kurang akibat kemarau berkepanjangan," kata Suharto.
Sementara penjual lainnya, Abdullah mengaku semua jenis beras mengalami kenaikan, seperti Beras Madinah sebelumnya Rp. 260.000,- kini harganya Rp.285.000,- dan beras Berlian sebelumnya Rp. 255.000,- kini harganya Rp. 270.000,-. Sedangkan beras 42 merk Gadis Manja kini Rp.300.000,- padahal sebelumnya Rp. 260.000 per karungnya.
Akibat dari kenaikan harga beras ini membuat omset penjualan Abdullah menurun derastis. "Pembeli saat ini sangat kurang, biasanya omset saya bisa mencapai Rp. 10 juta per hari sekarang turun jadi Rp. 5 juta sampai Rp. 6 juta saja," kata Abdullah.
Sementara itu, salah satu warga, Yanti mengaku heran akan kenaikan harga beras ini. Pasalnya harga BBM baru saja mengalami penurunan.
"Saya heran, kenapa beras naik padahal bensin turun, ini sangat memberatkan bagi kami, pemasukan tidak seberapa tapi harga beras malah naik," keluhnya.
Sedangkan warga lainnya, Asniati mengaku tidak punya pilihan dan terpaksa membeli beras dengan harga mahal. Menurut Asniati, kenaikan harga beras ini membuatnya harus lebih berhemat untuk mengurangi pengeluaran.
"Dari pada tidak makan terpaksa dibeli, belanja juga dikurangi apa lagi saya sementara pinjam uang di bank untuk bangun rumah," katanya.
Bahkan dari pemantauan Mandar News, ada warga yang mengurungngkan niatnya untuk membeli beras. Pasalnya, uang yang ia tak cukup untuk membeli beras yang mengalami kenaikan harga. (Irwan)