Skip to content
29/12/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • Harga Emas Koreksi Setelah Rekor Tertinggi, Tren Kenaikan Masih Terjaga
  • Sosial Ekobis

Harga Emas Koreksi Setelah Rekor Tertinggi, Tren Kenaikan Masih Terjaga

Mandar News 29/12/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Harga emas dunia (XAU/USD) tercatat mengalami pelemahan pada perdagangan terbaru setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran mendekati US$4.526 pada Rabu (24/12). Pada awal pekan ini, Senin (29/12) sesi Asia, pergerakan emas terlihat melemah dan diperdagangkan di area US$4.470. Kondisi tersebut terjadi di tengah meningkatnya volatilitas pasar akibat menurunnya likuiditas menjelang libur Natal. Meski mengalami koreksi, emas masih membukukan penguatan hampir 3% secara mingguan, yang mencerminkan bahwa tren bullish masih tetap mendominasi.

Analis Dupoin Futures, Andy Nugraha, menilai pelemahan harga emas saat ini lebih dipicu oleh aksi ambil untung jangka pendek setelah lonjakan harga yang cukup signifikan. Menurutnya, dari sudut pandang teknikal, struktur pergerakan emas masih menunjukkan kecenderungan naik. Analisis berbasis pola candlestick yang dikombinasikan dengan indikator Moving Average memperlihatkan bahwa XAU/USD masih bergerak dalam jalur uptrend yang kuat.

Andy Nugraha menjelaskan bahwa selama harga emas mampu bertahan di atas zona support utama, dominasi tekanan beli masih relatif terjaga. Ia menambahkan bahwa koreksi yang terjadi saat ini merupakan hal yang wajar secara teknikal, mengingat kenaikan harga yang berlangsung cukup agresif dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam proyeksi pergerakan harian, Dupoin Futures Indonesia memperkirakan bahwa jika momentum bullish kembali menguat, harga emas berpeluang melanjutkan kenaikan menuju area US$4.575 sebagai target terdekat. Sebaliknya, apabila tekanan jual meningkat dan penguatan gagal berlanjut, maka potensi penurunan diperkirakan mengarah ke level US$4.470 yang berfungsi sebagai support jangka pendek.

Dari sisi fundamental, reli emas sepanjang tahun ini tercatat sebagai salah satu yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir. Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak lebih dari 70%, menempatkannya pada jalur performa tahunan terbaik sejak 1979. Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya minat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik global, risiko perlambatan ekonomi, serta derasnya aliran dana institusional ke logam mulia.

Faktor lain yang turut menopang pergerakan emas adalah pelemahan dolar Amerika Serikat. Tekanan terhadap mata uang AS dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan proteksionis Presiden AS Donald Trump serta sikap kebijakan moneter Federal Reserve yang cenderung dovish. Sepanjang 2025, The Fed telah memangkas suku bunga acuan sebesar total 75 basis poin, dan pasar masih memproyeksikan adanya dua kali pemangkasan tambahan pada tahun depan. Lingkungan suku bunga rendah ini meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang kepemilikan aset tanpa imbal hasil.

Sementara itu, rilis data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan sinyal yang beragam. Klaim pengangguran awal tercatat menurun menjadi 214 ribu, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Namun, klaim pengangguran berkelanjutan justru meningkat ke level 1,923 juta. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tercatat cukup solid di angka 4,3%, melampaui perkiraan sebelumnya.

Ke depan, Andy Nugraha memperkirakan harga emas berpotensi bergerak dalam fase konsolidasi dalam jangka pendek, seiring terbatasnya katalis baru serta meningkatnya kecenderungan profit taking menjelang akhir tahun. Meski demikian, prospek kenaikan dalam jangka menengah hingga panjang dinilai masih tetap terbuka, dengan peluang berlanjutnya reli emas hingga 2026 selama ketidakpastian global dan kebijakan moneter longgar masih menjadi faktor utama di pasar.

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: Kolaborasi Kementan dan Holding Perkebunan Nusantara Perkuat Ketahanan Pangan Korban Banjir
Next: Mulai Tahun dengan Gaya Baru, Motor Impian Mudah Diraih bersama BRI Finance

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

KAI UMKM Fest 2025 Hadir di Stasiun Solo Balapan, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Mandar News 29/12/2025
public
  • Sosial Ekobis

Mulai Tahun dengan Gaya Baru, Motor Impian Mudah Diraih bersama BRI Finance

Mandar News 29/12/2025
public
  • Sosial Ekobis

Kolaborasi Kementan dan Holding Perkebunan Nusantara Perkuat Ketahanan Pangan Korban Banjir

Mandar News 29/12/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (56) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (43) Kodim 1401 majene (111) KPU Majene (104) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) majene (1357) Malunda (47) mamasa (449) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (44) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (52) polman (265) polres majene (367) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (57) Sosialisasi (49) sulawesi barat (88) sulbar (1374) TMMD (56) Unsulbar (64) Vaksin (41) warga (39)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d