Skip to content
14/10/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • Harga Emas Menguat, Fokus Pasar Tertuju pada Data NFP AS
  • Sosial Ekobis

Harga Emas Menguat, Fokus Pasar Tertuju pada Data NFP AS

Mandar News 01/07/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Harga emas (XAU/USD) mengalami penguatan di awal pekan ini, dipicu oleh pelemahan Dolar Amerika Serikat serta meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven menjelang dirilisnya sejumlah data ekonomi penting dari AS, termasuk laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang menjadi sorotan utama pasar. Pada perdagangan Senin (30/6), harga emas tercatat menguat 0,58%, seiring melemahnya Dolar AS yang bergerak di sekitar titik terendah sejak Februari 2022.

Melemahnya mata uang AS tersebut tak lepas dari meningkatnya ketidakpastian politik di Negeri Paman Sam, menyusul spekulasi terkait rencana Presiden Donald Trump yang diperkirakan akan mengumumkan calon Ketua Federal Reserve baru pada bulan September atau Oktober mendatang. Situasi ini memicu kecemasan di pasar, mendorong investor untuk melirik emas sebagai aset perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi.

Memasuki Selasa (1/7), harga emas masih stabil di kisaran $3.300-an per troy ounce, dengan posisi terakhir berada di level $3.292, meski sebelumnya sempat turun ke level terendah harian di $3.246. Jika dilihat dari performa bulanan, harga emas diprediksi akan menutup bulan Juni dengan kenaikan tipis sekitar 0,18%.

Menurut analisis Andy Nugraha dari Dupoin Futures Indonesia, secara teknikal pergerakan harga emas masih terjaga di jalur yang positif meski dibayangi berbagai ketidakpastian global. “Dari sisi teknikal, pola candlestick menunjukkan sinyal bullish yang diperkuat dengan pergerakan indikator Moving Average yang mulai mengarah ke atas. Ini membuka peluang bagi lanjutan tren penguatan pada XAU/USD,” jelas Andy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tekanan terhadap Dolar AS serta penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS turut menjadi faktor yang menopang harga emas. Tercatat, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tiga basis poin ke level 4,242%, sementara imbal hasil riil AS juga terkoreksi ke kisaran 1,952%.

Meski demikian, Andy mengingatkan bahwa pergerakan harga emas masih sangat mungkin mengalami volatilitas, terutama menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat, khususnya laporan NFP yang dijadwalkan keluar pada akhir pekan ini. “Laporan NFP menjadi indikator krusial untuk memetakan arah kebijakan suku bunga The Fed. Jika data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga akan meningkat dan membuka peluang bagi emas untuk melanjutkan tren bullish,” kata Andy.

Selain NFP, perhatian pelaku pasar juga akan tertuju pada rilis data PMI Manufaktur ISM, laporan ketenagakerjaan versi ADP, serta data klaim pengangguran mingguan yang semuanya diperkirakan akan memengaruhi sentimen pasar dalam waktu dekat.

Dari sisi geopolitik, ketegangan di kawasan Timur Tengah mulai mereda, sementara perkembangan positif dari negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok turut memberi angin segar dan stabilitas bagi pasar keuangan global. Kendati demikian, Citi memproyeksikan harga emas masih akan bergerak dalam pola konsolidasi di rentang $3.100 hingga $3.500 per troy ounce sepanjang kuartal ketiga tahun ini.

Dengan berbagai sinyal teknikal yang menunjukkan kecenderungan bullish serta kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian, Andy menilai pergerakan harga emas tetap menarik untuk dicermati, terutama menjelang rilis data NFP yang diyakini akan menjadi penentu utama arah pasar selanjutnya.

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: Bongkar Tuntas! Panduan Cepat Implementasi Accurate untuk Keuangan Bisnis Anti-Ribet.
Next: Apakah Perangkat IoT di Kantor Bisa Mengurangi Stres atau Justru Tambah Ribet?

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

Perkuat Sinergi Dunia Pendidikan dan Industri, KAI Daop 1 Jakarta Terima Benchmarking Mahasiswa Pascasarjana UBL

Mandar News 13/10/2025
public
  • Sosial Ekobis

Middle Income Trap, Jebakan Pertumbuhan yang Harus Diwaspadai

Mandar News 13/10/2025
public
  • Sosial Ekobis

Apa yang Harus Dilakukan Jika Rumah Bocor Mendadak?

Mandar News 13/10/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (52) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (42) Kodim 1401 majene (96) KPU Majene (103) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) majene (1331) Malunda (47) mamasa (449) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (43) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (51) polman (264) polres majene (367) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (56) Sosialisasi (48) sulawesi barat (87) sulbar (1351) TMMD (54) Unsulbar (59) Vaksin (41) warga (39)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d