Hari Hutan Indonesia 2025 mengusung tema “Suara Hutan, Nadi Kehidupan” – ajakan untuk mendengar suara hutan, menyuarakan para penjaganya, dan bergerak bersama menjaganya. Indonesia, pemilik hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, kehilangan lebih dari 600 ribu hektare hutan setiap tahun. Mari rayakan 7 Agustus dengan karya, kampanye, dan aksi nyata untuk hutan kita.
Jakarta, 7 Agustus 2025 – “Hutan ini bukan sekadar pepohonan. Ini sumber hidup kami. Ketika pohon hilang, air ikut menghilang. Dan kalau air hilang, bagaimana kami bisa hidup?”Begitu ungkapan Pak Sukman seorang penjaga hutan di Bengkulu Utara.
Suara seperti inilah yang menjadi dasar tema Hari Hutan Indonesia tahun ini “Suara Hutan, Nadi Kehidupan.”, Sebuah ajakan untuk mendengar suara hutan, menyuarakan para penjaga hutan, dan bergerak bersama menjaga hutan melalui karya, kampanye, dan aksi nyata.
“Tanpa hutan, masihkah kita bernapas? Pertanyaan ini harus menjadi pengingat bagi kita semua. Hari Hutan Indonesia adalah momen refleksi sekaligus aksi nyata untuk memastikan hutan tetap menjadi nadi kehidupan bangsa,” ujar Eulis Utami, perwakilan Konsorsium Hari Hutan Indonesia.
Gerakan Publik untuk Hutan:
Hari Hutan Indonesia lahir pada 7 Agustus 2020 melalui sebuah petisi dengan 1,4 juta tanda tangan. Tanggal ini juga mengingatkan pada Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2019 tentang moratorium permanen izin hutan.
Sejak itu, peringatan ini telah melibatkan 27 anggota konsorsium, 500+ organisasi kolaborator, dan lebih dari 3.000 campaigner.
Kenyataannya, Indonesia adalah pemilik hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, menyumbang 10% tutupan hutan tropis global (FAO, 2020). Namun, kita kehilangan rata-rata >600 ribu hektare hutan per tahun (Global Forest Watch, 2023). Di balik angka-angka tersebut, hutan sebenarnya tidak pernah diam. Ia bersuara melalui gemuruh angin, nyanyian burung, tangisan satwa yang kehilangan rumah, hingga cerita para penjaga hutan yang mempertahankan tanahnya dengan penuh cinta. Suara hutan adalah nadi kehidupan, detaknya terhubung langsung dengan keseimbangan iklim, pangan, budaya, dan spiritualitas kita.
Saatnya Terlibat!
Masyarakat diajak untuk merayakan Hari Hutan Indonesia dengan menyuarakan keterhubungan manusia dan hutan melalui berbagai aksi dengan cara masing-masing, antara lain:
Menyebarkan keindahan suara alam, termasuk suara hutan dan para penjaganya, dalam bentuk karya kreatif.
Mengangkat kisah para penjaga hutan dan masyarakat adat di tingkat tapak melalui media sosial agar suara mereka semakin terdengar.
Bergerak bersama dalam upaya pelestarian hutan melalui kegiatan edukasi, restorasi, konservasi, maupun donasi.
Untuk mendukung partisipasi publik, panduan kampanye dan toolkit lengkap dapat diakses melalui tautan yang tersedia. Informasi lebih lanjut juga dapat ditemukan di Instagram resmi: @harihutan_id dan website harihutan.id.
Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau dikolaborasikan dapat menghubungi:
Email: media@hutanitu.id
Instagram: @harihutan_id
Website:harihutan.id
Artikel ini juga tayang di VRITIMES