Hari Literasi Internasional. Pegiat literasi Sulbar gelar buku di kawasan Sport Center Polewali Mandar
Polewali – Hari Literasi Internasional yang jatuh pada hari ini (8/9/2018) disambut oleh para pegiat literasi di Sulawesi Barat dengan antusias. Salah satu caranya adalah dengan kegiatan gelar buku.
Pegiat literasi yang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Mamasa berkumpul di kawasan Sport Centre Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar sejak pukul 14.00 WITA.
Mereka kemudian menggelar buku di trotoar jalan Gatot Subroto sepanjang kawasan Sport Centre Polewali Mandar.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang singgah di tempat tersebut, entah mampir untuk membaca atau hanya melihat-lihat buku yang dipajang.
Salah satu pegiat literasi dari Polewali Mandar, Rahmayani menerangkan bahwa kegiatan gelar buku ini dihelat untuk memperingati Hari Literasi Internasional hari ini.
“Kenapa kita memilih lokasi di Sport Centre karena setiap sore bisa dikatakan 90 persen kegiatan masyarakat Polman ada di sini,” ujar Rahmayani.
Tujuannya, lanjut Rahmayani, adalah untuk mengenalkan bahan bacaan kepada masyarakat agar mereka mengetahui dan tertarik membaca buku.
Nur, salah seorang pengunjung di gelar buku tersebut mengaku senang ada kegiatan seperti ini. Alasannya, karena di tempat ini ia bisa menemukan berbagai macam genre buku.
“Saya sendiri jujur saja malas membaca kalau bacaannya membosankan dan suasananya tidak nyaman. Di sini banyak bahan bacaan yang tidak itu-itu saja dan suasananya juga bagus,” tutur Nur kepada mandarnews.com.
Terpisah, Syahrir Hamdani selaku salah satu tokoh pendiri Provinsi Sulawesi Barat mengaku bangga terhadap gerakan pegiat literasi di Sulawesi Barat.
“Saya bersyukur dan bangga banyak anak-anak muda yang melibatkan diri menjadi motor penggerak gerakan literasi. Tumbuhnya gerakan literasi anak-anak muda menunjukkan bahwa anak-anak muda kita memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan kolektif dan kemajuan daerahnya,” urai Syahrir Hamdani.
Gerakan itu, lanjutnya, adalah upaya menata masa depan yang lebih baik. Gerakan itu adalah kerja ikhlas, suatu bentuk pengabdian nyata terhadap upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini merupakan suatu bentuk kontribusi positif dalam menjawab keraguan banyak pihak akan ketertinggalan SDM di Sulawesi Barat.
“Jangan pernah bosan. Jangan pernah berhenti mengambil peran mencerdaskan rakyat. Buatlah gerakan literasi itu sebagai hobi yang menyenangkan,”pesan Syahrir Hamdani.(ilma)