Anggota DRPD Sulawesi Barat, Ruslan, S.Sos.
Mamuju, mandarnews.com – Sejak ditetapkan pada 16 Desember 1959 melalui Kepres No. 3 16 tahun 1959, hari pendidikan nasional selalu diperingati setiap 02 Mei.
Dimana 02 Mei merupakan hari lahir Ki Hadjar Dewantara yang menjadi simbol bapak pendidikan Indonesia.
Dewasa Ini, pendidikan Indonesia sedangkan mengalami tantangan. Pandemi yang terus meningkat hingga memasuki tahun ke-dua, menjadi alasan pemerintah enggan mengambil resiko untuk melaksanakan tatap muka pembelajaran, meski begitu kelas daring menjadi pilihan.
Namun metode ini banyak menemui hambatan, khususnya daerah seperti Sulawesi Barat yang belum memiliki akses jaringan internet merata, sehingga menyulitkan siswa di pelosok untuk mengakses pembelajaran via On-line.
Selain itu, metode daring juga disebut tidak seefektiv pembelarang tatap muka, dimana penyampaian pembahasan pokok pembelajaran lebih lugas karena punya interaksi langsung dengan murid di ruang kelas.
Untuk itu, Anggota DPRD Sulawesi Barat dari PDI Perjuangan, Ruslan meminta tenaga pendidik di Sulawesi Barat untuk bekerja keras, selain itu pembelajaran Luring (Kunjungan) juga perlu ditingkat terutama di wilayah yang belum tersentuh sinyal Internet.
“Perlu memang ada upaya lebih keras dari unsur tenaga pendidikan, terutama wilayah-wilayah yang memang tidak tersentuh internet,” Kata Ruslan via telepon, Minggu (02/5).
Rencana pemerintah dalam melaksanakan tatap muka di tahun ajaran baru pada Juli mendatang juga disbut Ruslan, harus menjadi perhatian Pemprov Sulbar, Ia meminta dukunga infrastruktur seperti vaksinasi tenaga pendidik dan kesiapan Ruang kelas harus diperhatikan untuk menjamin berjalannya pembelajaran tatap muka di Sulawesi Barat.
“Poin-poin seperti apakah tenaga pendidik sudah mulai di Vaksin sangat perlu, selain itu dukungan di ruang kelas juga harus diperhatikan, bagaimana nantinya bisa menjaga protokol kesehatan sehingga pembelajaran berjalan baik,” lanjutnya.
Ruslan pun menyebut, sebagai mitra pemerintah provinsi, DPRD Sulawesi Barat terbuka dan siap menjadi tempat koordinasi jika nantinya Pemprov Sulbar menemui kendala.
“Jika nanti memang ada kendala, kita selalu siap berkoordinasi dengan Pemprov,” pungkas Ruslan. (Sugiarto)