
Majene, mandarnews.com – Entah dari mana asalnya dan siapa yang meviralkan lebih dulu, yang jelas pesan berantai berua poster ini sudah cukup meresahkan banyak orang. Warga sudah banyak yang memborong sembako untuk persiapan 3 hari.
Banyak pemilik akun media sosial yang langsung membagikan tanpa memikirkan akibatnya. Padahal informasi itu belum jelas darimana asal. Di dalam poster (himbauan dalam gambar) itu tidak tertulis siapa penanggung jawab informasi.
Tulisan dalam poster :
AYO KOMPAK LAWAN VIRUS
SEREMPAK SE-INDONESIA
BERHENTI TOTAL TIGA HARI
PELAKSANAAN 10-12 APRIL 2020
VIRUS TIDAK BISA PINDAH KECUALI DIPINDAHKAN
JIKA DALAM 24 JAM TIDAK DIPINDAHKAN
VIRUS MATI SENDIRI
GOTONG ROYONG KEMANUSIAAN.
Himbauan dalam poster memang sepertinya masuk akal, apalagi dalam kondisi kebingungan saat ini akibat pandemi Covid-19.
Salah seorang warga mendesak juru bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Penyebaran (TGPP) Covid-19 memberikan kepastian, apakah itu himbauan resmi dari pemerintah atau bukan.
Desakan warga ini penting respon, sebab menurutnya, penghuni kompleks tempat tinggal banya memborong bahan makanan di pasar.
“Katanya untuk persiapan 3 hari,” kata Fajar, warga kompleks Lembang permai, Kamis (9/4).
Jubir TGPP Covid-19 merespon melalui whatsapp grup (WAG) Info Covid-19 Majene.
“Iye… isu itu bukan himbauan dari pemerintah.. berarti isu itu tdk benar adanya…,” tulis Sirajuddin, Jubir TGPP Covid-19 Majene di WAG.
“Diharapkan kepada semua masyarakat untuk tetap tenang. Jangan langsung percaya pada beberapa isu2 yg bukan info resmi dari pemerintah kabupaten.. Kalau ada perubahan himbauan atau kebijakan pemerintah tetap akan kami sampaikan…,” tulis Sirajuddin lagi.
Poster yang disebar berantai itu tak hanya hebih di Majene. Di Sidrap Sulsel pun demikian. Seperti dikutip dari Katasulsel.com
“Kami harap masyarakat tidak percaya isu itu. Yang penting dilakukan sedapat mungkin tidak keluar rumah, phsyical distancing, mengenakan masker, rutin cuci tangan dan menjaga imunitas,” kata Jubir TGPP Covid-19 Pemkab Sulbar.
Mengutip berbagai sumber, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan jika pemerintah tidak pernah mengeluarkan ajakan tersebut.
Bahkan, dirinya menyebut jika kabar tersebut adalah kabar bohong atau hoaks. (rizaldy)