Guru dan Staf yang melaksanakan apel mengenakan busana Adat Mandar (Meboko)
Majene, mandarnews.com – Pemandangan berbeda dapat dilihat di SMKN 1 Majene pagi tadi, Kamis (15/8). Civitas akademi sekolah yang memiliki jurusan Busana, Kecantikan, Boga, TKJ, dan Perhotelan ini, mengenakan busana adat Mandar.
Saat apel pagi, siswa, guru, tata usaha semuanya mengenakan busana adat Mandar. Guru dan staf tata usaha mengenakan baju Boko dan sarung sutera ‘Lipa Saqbe’ khas Mandar yang didominasi warna biru navy dan kombinasi sarung tenunan khas Mandar berwarna pink. Sementara semua murid yang hadir pada kegiatan apel pagi dalam rangka HJM ke 474 tersebut juga mengenakan sarung sutera Mandar yang dikombinasi dengan seragam batik sekolah.
Civitas akademi sekolah ini sedang menunjukkan kepeduliannya terhadap peringatan Hari Jadi Majene (HJM) ke 474 yang jatuh pada hari ini juga.
“Hari Jadi Majene kan tepat di hari ini (HJM setiap tanggal 15 Agustus), jadi kami (siswa, guru, dan tata usaha) merasa perlu mendukung peringatannya. Jadi ini (kenakan baju adat) yang bisa kami lakukan untuk peringatan HJM yang ke 474 tahun,” tutur Zukrinab Abdul Kadir, Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 1 Majene.
Di sekolah ini juga nampak salah seorang pengawas SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Andi Sitti Nura Any, SS., M.Pd. Ternyata Bu Andi -sapaan akrabnya- dengan mengenakan busana adat Mandar juga. Bu Andi ternyata sedang melakukan supervisi di sekolah yang dipimpin Sudarfiana ini.
“Di sekolah kami memang sedang ada jadwal supervisi dari Ibu Pengawas Sekolah. Setelah apel pagi dalam rangka memperingati hari jadi Majene ke-474 tahun langsung guru-guru melaksanakan tugas seperti biasa. Dan beberapa guru yang lain disupervisi oleh pengawas,” kata Zukhrinab menjelaskan kehadiran Bu Andi di sekolahnya.
Soal supervisi, Zukhrinab mengaku cukup menggembirakan, khususnya di bagian kurikulum karena dari semua guru yang sempat diverifikasi perangkat pembelajarannya oleh Pengawas Sekolah semua memiliki hasil yang sangat memuaskan.