Majene, mandarnews.com – Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini mengangkat tema “Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku”. Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga yang menekankan keluarga sebagai bagian penting dalam mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Demikian yang diungkapkan Wakil Bupati Majene, Lukman saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) pada upacara perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 53 di Pendopo Rujab Bupati Majene, Jumat 17 November 2017.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti pembangunan kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan.
“Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memillki kebiasaan. Perilaku dan gaya hidup yang sehat. Oleh karena itu, kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat mulai dari lingkungan keluarga,”ucapnya.
Lanjutnya, Kementerian Kesehatan Repbulik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan. Target ataufokus kepada keluarga berdasarkan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga, pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data dan informasi dari profil kesehatan keluarga dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan terdapat 12 indikator pelayanan dasar yang harus dilakukan kabupaten/kota yang pencapaiannya harus 100%.
Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 lndikator Keluarga Sehat. Terdapat 8 lndikator Keluarga Sehat terkait dengan lndikator SPM dan hanya 4 indikator Keluarga Sehat saja yang tidak terkait dengan SPM yaitu merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN.
Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dipastikan akan meningkatkan capaian SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota. Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini.
Permasalahan kesehatan yang masih terjadi di Indonesia diantaranya, masih tingginya angka kematian ibu. tingginya angka kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular. lni harus segera diselesaikan bila kita ingin meningkatkan kualitas hidup saat ini dan masa yang akan datang.
“Terutama Puskesmas, ini perlu saya ingatkan pada kepala dinas dan kepala puskesmas agar mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan tersebut,” tandasnya.
Puskesmas dan tenaga kesehatan, dealnya harus mengambil peran mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dengan secara aktif dan terus menerus meIakukan promosi perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga.
“Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah cukup besar, sehingga besar juga harapan agar permasalahan kesehatan tersebut dapat diselesaikan dengan sebaikbaiknya,” ungkapnya.
Ia berharap seluruh insan kesehatan khususnya jajaran Kementerian Kesehatan agar menjadikan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke~53 sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan serta sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur, lintas sektor. dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional saat ini, kata dia merupakan momentum untuk meneguhkan kembali komitmen, menguatkan tekad serta menggugah semangat semua pihak Instansi Kesehatan, agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta terus berupaya menyadarkan masyarakat agar mandiri dalam aspek kesehatan.
“Mari kita kobarkan semangat melayani’ semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan,”harapnya.
Dalam kesempatan Hari Kesehatan Nasional Ke53 yang bertepatan dengan 3 (tiga) Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, menurutnya patut disyukuri, karena berbagai Program Kesehatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik.
“Oleh karena itu saya ingin memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Program kesehatan baik Iintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah. pelaku usaha. organisasi masyarakat dan lain-lain, sehingga di masa yang akan datang pembangunan kesehatan akan terus mengalami kemajuan serta dapat menghasiikan Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” jelasnya.
Dengan demikian dalam sambutan tersebut pemerintah mengajak segenap jajaran kesehatan untuk senantiasa menggelorakan semangat Revolusi Mental melalui penghayatan dan pengamalan 3 (tiga) nilai‘ utamanya yaitu intergritas, kerja keras dan gotong royong sehingga kita dapat mewujudkan cita-cita besar Demi pembangunan Kesehatan di Indonesia yaitu Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
“Selanjutnya saya mengajak kita semua untuk senantiasa mengenang jasa para pejuang pembangunan kesehatan, meneladani semangat dan pengabdian mereka serta mendoakannya agar mendapatkan ampunan serta tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Selamat Hari Kesehatan Nasional, “Sehat Keluargaku Sehatlndonesiaku”, tutupnya.(Ashari)