Aliansi Mahasiswa Bersatu berdemo di kampus IAI DDI Polman
Polewali, mandarnews.com – Pasca aksi demonstrasi mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) 19 November lalu, puluhan mahasiswa yang tergabung ke dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu kembali melancarkan aksi demonstrasi, Senin (3/12/2018).
Kali ini Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Polewali Mandar juga turut menjadi sasaran aksi mahasiswa selain kampus IAI DDI Polewali Mandar.
Setelah berorasi di Kantor Kemenag Polewali Mandar, massa kemudian menuju ke kampus IAI DDI sambil membawa spanduk dan membagikan selebaran berisi tuntutan mereka.
Sambil berorasi, mahasiswa juga menampilkan aksi teaterikal yang menceritakan kesulitan alumni IAI DDI Polewali Mandar untuk mencari pekerjaan dengan berbekal ijazah berakreditasi C dari kampus.
Yusran selaku salah satu Koordinator Aksi menguraikan, aksi ini merupakan kelanjutan aksi sebelumnya yang menyoroti keberadaan ASN sebagai pejabat penting di kampus serta persoalan akreditasi kampus.
“Banyak oknum yang menduduki jabatan strategis di kampus berprofesi sebagai ASN, juga tidak adanya transparansi kepada mahasiswa mengenai akreditasi kampus,” ujar Yusran.
Selain itu, mahasiswa juga menagih janji pelaksanaan rapat senat yang pernah dilontarkan oleh Wakil Rektor III IAI DDI Polewali Mandar Arsyad, S.Ag.,M.PdI.
Dalam orasi tersebut dikatakan, jika tuntutan tidak dipenuhi maka mahasiswa mengancam akan menunda pembayaran sumbangan kampus dan SPP, menyebarluaskan informasi ke sekolah-sekolah di Sulawesi Barat untuk tidak mendaftar di IAI DDI Polewali Mandar karena pengelolaan kampus tidak baik, serta akan melakukan aksi demonstrasi lanjutan pada saat tim assesor akreditasi datang melaksanakan visitasi di IAI DDI Polewali Mandar.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Wakil Rektor III IAI DDI Polewali Mandar Arsyad, S.Ag., M.PdI menjelaskan, setelah aksi sebelumnya pihak kampus telah melaksanakan rapat internal.
“Dari 10 prodi yang ada di kampus, satu sudah akreditasi B, empat sudah disaptokan dan lima yang belum. Kita memutuskan untuk mensaptokan lima prodi yang belum tersebut di akhir Desember ini,” kata Warek III Arsyad.
Untuk itu, Arsyad meminta dengan hormat kepada mahasiswa untuk memberi waktu bagi prodi dan tim akselerasi kampus untuk mengurus akreditasi.
“Mengenai ASN, dua hari setelah aksi ada rapat internal yang dihadiri oleh utusan dari Kemenag dan Diknas. Keputusannya selama ASN tersebut tidak terganggu tugas pokoknya maka tidak apa-apa,” sebut Arsyad.
Koordinator aksi yang lain Riadi mengatakan, jawaban Warek III Arsyad itu merupakan jawaban yang selalu diberikan tiap aksi demonstrasi dilakukan.
“Bahkan sejak saya pertama kuliah di sini sejak tahun 2015, selalu persoalan itu yang ditanyakan. Jika memang telah ada upaya untuk meningkatkan akreditasi kampus, mengapa masih ada tuntutan seperti itu?” kata Riadi kepada awak media.
Sebagai langkah tindak lanjut, mahasiswa akan menyurat kepada tim audit untuk meminta penjelasan transparansi mengenai pengelolaan anggaran pembayaran dari mahasiswa.
Aksi yang dikawal oleh anggota kepolisian dari Kepolisian Resor (Polres) Polewali Mandar ini berakhir dengan tertib sekitar pukul 15.30 WITA.
Reporter : Ilma Amelia