Salah satu kegiatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majene mengisi Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 48 adalah menyelenggarakan seminar dan workshop. Seminat ini bertemakan ‘Ibu Selamat Anak Sehat’.
Menurut ketua panitia penyelenggara, Uswaty, yang juga kepala bidang Kesejahteraan Keluarga Dinkes Majene tema ibu selamat anak sehat diangkat karena merupakan cerminan dari upaya yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan dalam memberikan perhatian yang serius.
Konsep ini mengacu pada konsep daur kehidupan yang dimulai dari kelompok kelompok ibu hamil, ibu menyusui, bayi & balita, anak prasekolah, usia sekolah sampai pada kelompok remaja & dewasa dan kembali pada kondisi dimana remaja tersebut sebagai calon ibu hamil selanjutnya.
Kepala Dinkes Majene, Dr.Hj.Evawaty Yunus,M.Kes., mengatakan hasil yang diharapkan dari seminar dan workshop ini adalah meningkatnya pemahaman akan peran serta masyarakat yang sesungguhnya dalam upaya peningkatan derajat kesehatan sendiri, meningkatnya pengetahuan tentang manajemen bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan perawatan metode Kanguru, dan meningkatnya pengetahuan tentang manajemen kegawatdaruratan obstetri.
Dinkes menghadirkan tiga pemateri, terdiri dari Dr.H.Achmad Azis,M.Kes., yang juga Kepala Dinkes Provinsi Sulbar, Dr.Hj.Heldalina,Sp.A, dan Dr.Zulfatma,Sp.OG,M.Kes.
Dr.Azis membawakan materi tentang peran serta masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan, Dr.Heldalina memaparkan tentang manajemen bayi berat lahir rendah (BBLR), dan Dr.Zulfatma mengulas tentang manajemen kegawatdaruratan Obstetri.
Peserta seminar berasal dari praktisi kesehatan (dokter, bidan dan perawat), organisasi wanita se-Kabupaten Majene, dan mahasiswa.
Seminar ini dijadwalkan dibuka secara resmi oleh Bupati Majene H.Kalma Katta tapi karena mengalami gangguan kesehatan, Wakil Bupati Majene H.Fahmi Massiara menggantikan.
Sambutan tertulis Bupati Majene yang dibacakan Wakil Bupati Majene, menyebutkan dari aspek manajemen adanya kematian ibu dapat ditelusuri dari berbagai masalah yang dikategorikan dalam tiga kelompok besar.
Tiga kelompok besar itu meliputi, masalah yang berakar pada masyarakat (demand side), masalah yang berhubungan dengan sistem pelayanan kesehatan ibu termasuk pemberi pelayanannya (supply side), dan masalah kebijakan.
Aspek demand side dipahami bahwa adanya ketidaktauan dan pendidikan ibu yang rendah, kemampuan ekonomi yang rendah dan masalah sosial budaya. Hal ini menyebabkan perilaku negatif selama kehamilan dan persalinan serta pengambilan keputusan yang lambat.
Aspek ini juga ditandai masih adanya ibu atau juga keluarga lebih senang meminta pertolongan kepada dukun, ibu berikut keluarga sering tidak mengetahui jika harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika nyawanya terancam baik saat hamil maupun saat menjalani persalinan.
Dari aspek supply side dipahami bahwa masih adanya keterbatasan pelayanan kesehatan meliputi keterbatasan ketenagaan baik dari segi kuantitas terlebih lagi dari segi kualitas.
Aspek masalah kebijakan, Bupati memandang perlu dilakukan pemenuhan enaga kesehatan yang akan memberikan pelayanan kesehatan khususnya kepada ibu agar ratio antara bidan dengan penduduk yang akan dilayani dapat terpenuhi.
Ketiga hal pokok tersebut dianggap hal paling mendasar terkait kematian ibu, sehingga upaya mengatasi atau solusi dari masing-masing hal sangat penting mendapat perhatian khusus.
Kalma memberikan apresiasi atas seminar dan workshop yang diselenggarakan pada Kamis 15 November di Gedung Assamalewuang itu. Kegiatan itu dianggap merupakan suatu upaya dalam rangka peningkatan kapasitas petugas agar dapat memberikan pelayanan yang semestinya diperoleh oleh para ibu baik ibu hamil maupun ibu yang melahirkan sehingga penurunan angka kematian ibu dapat tercapai.
Demikian halnya dalam mendukung kebijakan nasional, Bupati telah merumuskan suatu konsep pelayanan yang komprehensif terkait pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu bersalin dalam suatu wadah pelayanan yang diistilahkan "Rumah KIA" atau rumah kesehatan ibu dan anak. Wadah ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang signifikan dalam mencegah dan meminimalisir kematian ibu.
Pada pembukaan seminar dan workshop dihadiri, Wakil Bupati Majene H.Fahmi Massiara, anggota DPRD dari Komisi III Muh. Alwi Hamta dan Hj.Hasriaty, Kepala Dinkes Majene Dr.Hj.Evawaty,M.Kes., Kepala RSUD Majene Dr.H.Rahmat, dan tiga pemateri.(tim media)