Ketua Umum PC IMM Majene, Sri Rahayu.
Majene, mandarnews.com – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Majene akan melaporkan dugaan korupsi pembangunan sejumlah sekolah bantuan gempa di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Menurut Ketua Umum PC IMM Majene Sri Rahayu, Jumat (14/7), ada dugaan korupsi terhadap pembangunan sekolah tersebut.
Sebab, pasca dilakukan serah terima 10 sekolah yang direnovasi Balai Prasarana Pemukiman Sulawesi Barat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene pada 30 Mei 2023 lalu, pihaknya mencatat sudah ada empat sekolah yang disegel oleh masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, empat sekolah itu adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Deking, SDN 21 Salutahongan, SDN 39 Batususun, dan terakhir SDN 31 Rattepunaga dengan alasan yang sama, yaitu upah pekerja tidak dibayarkan.
“Kami menduga ada malpraktek sebab 10 sekolah yang dibangun sudah 4 yang disegel masyarakat, walaupun 3 segelnya sudah dibuka. Yang terbaru SDN 39 Rattepunaga. Kalau upah tukang tidak dibayarkan, lalu anggarannya kemana dan siapa yang mempermainkan,” jelas Ayu.
Ia menjelaskan, sejauh ini IMM Majene berupaya mengumpulkan barang bukti sebelum nanti secara resmi akan dilaporkan ke aparat penegak hukum (APH).
“Hampir 2 tahun anak-anak penyintas gempa terlunta-lunta belajarnya, setelah sekolahnya direnovasi belum bisa juga ditempati karena disegel masyarakat akibat upah tukang tidak dibayar,” ujar Ayu.
Ia berharap persoalan tersebut harusnya menjadi atensi semua pihak sebab merupakan bantuan bencana alam dan pihak kontraktor.
(Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia