Kapolsek Sendana, AKP Thamrin Nur, SH saat memeriksa barang kadaluarsa di Indomaret.
Majene, mandarnews.com – Senin (1/4) pukul 17.45 Wita Indomaret Sendana tiba-tiba ditutup dengan instruksi Kapolsek Sendana, AKP Thamrin Nur, SH. akibat laporan salah satu kostumer, Muhammad Ikbal alias Endeng. yang membeli rokok bermerk Camel dengan kode produksi di tahun 2015.
Endeng merasa dirugikan karena rokok yang dibelinya merk Camel itu kadaluarsa (Ekspired). Endeng melaporkan hal tersebut ke Polsek Sendana. Kantor Polsek Sendana berhadapan dengan Indomaret.
Menindak lanjuti laporan Ikbal. kapolsek Sendana, beserta anggotanya langsung memeriksa barang yang disebutkan kadaluarsa tersebut. Dalam pemeriksaan dua slop lebih rokok bermerek Camel di amankan. Sementara barang-barang lain belum ada ditemukan kadaluarsa.
“Untuk menjaga segala sesuatu hal yang tidak diinginkan, dan untuk sementara karena ada ditemukan rokok kadaluarsa, rokok tersebut diamankan di polsek sebagai barang bukti. Juga tidak menuntut kemungkinan ada juga barang lain (kadaluarsa),” kata AKP Thamrin Nur, SH.
Kalau satu persatu diperiksa, lanjutnya, itu repot dan kita tidak bisa menentukan kadaluarsa tidaknya suatu barang, hanya ahlinya yang bisa menentukan suatu barang, yaitu Balai Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) dan untuk sementara indomaret ditutup dulu karena keamanannya.
Supervisor Indomaret Sendana, Lidiarni, saat di konfirmasi oleh media ini mengaku, sebenarnya masalah kadaluarsanya rokok bukan pihak dia dan pegawainya yang tahu tapi ada yang cek secara khusus yaitu pihak perusahaan rokok.
Lanjutnya, karena ada rokok yang di dapat, besok (2/5) BPOM akan turun langsung untuk memeriksa barang-barang di Indomaret Sendana.
Soal banyaknya keluhan, jika beli di Indomaret terkadang angsul/kembaliannya kurang, seperti aku Erwin, salah satu costumer Indomaret. Erwin mengaku bahwa jika dia membeli di Indomaret, terkadang kembaliannya kurang misalnya sisa uang Rp 200 hingga Rp 300 dibulatkan menjadi Rp 500, padahal kalu dikalikan banyaknya konsumen yang belanja tiap harinya, uang itu akan banyak.
Menurut penjelasan Lidiarni yang di dampingi Kepala Toko Indomaret, Daus. mengakui hal itu memang sering terjadi, karena susahnya tempat menukarkan uang recehan Rp 100 dan Rp 200.(haslan)