Bupati Majene memberi ucapan selamat kepada calon tenaga kerja yang akan diberangkatkan ke Surabaya
Majene, mandarnews.com – Pemkab. Majene terus melakukan upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran di daerahnya. Salah satunya dengan adanya program yang secara terus menerus dibuat Pemkab Majene bersama dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi (Dsnakertrans).
“Untuk saat ini, 2019, Dsnakertrans bekerjasama dengan Pemkab Majene, terus menjalankan program – program yang bertujuan langsung untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di daerah Majene.
Salah satunya menurut Lawaji, pengiriman tenaga kerja sebanyak 29 orang ke balai diklat industri (BDI) Surabaya,” kata Lawaji, Kepala Disnakertrans Kab. Majene.
Selain program pengiriman tenaga kerja ada juga program penciptaan tenaga kerja, dimana nama programnya adalah PTKM ( penciptaan tenaga kerja mandiri).
PTKM, jelas Lawaji, merupakan penciptaan tenaga kerja dengan melihat sumber produksi lokasi dan potensi dari masyarakat yang menganggur di daerah tersebut.
Pembekalan terhadap peserta PTKM selama kurang lebih 3 hari. Lawaji mencontohkan, ada fasilitas yang perlu diadakan maka di berikan namun tetap disesuaikan dana yang tersedia. Dana yang digunakan dalam kegiatan PTKM nantinya merupakan dana pusat atau APBN ( Anggaran Pendapatan Belanja Negara). PTKM akan di laksanakan di 10 titik lokasi yang berbeda yang ada diwilayah kota Majene.
” Akan dilaksanakan di 10 titik lokasi, dan 1 lokasi jumlah pesertanya 20 orang kemudian dari 20 orang akan dibagi manjadi 1-3 kelompok,” jelas Lawaji.
Berita terkait : https://mandarnews.com/2019/08/19/lagi-pemkab-majene-lepas-29-calon-tenaga-kerja-ke-surabaya/
Saat ini titik – titik dimana saja nanti akan di laksanakan kegiatan PTKM belum ditentukan. Yang jelas akan dilaksanakan untuk minggu depan.
Selain dari PTKM yang akan di laksanakan minggu depan nanti. Ada program yang sedang berjalan yakni program Padat karya. Program ini sasaran utamanya mempekerjakan tenaga kerja yang menganggur dan bertujuan langsung mengurangi tingkat pengangguran.
Adapun lokasi padat karya yakni sebanyak 3 lokasi titik yang berbeda, dan untuk sekarang berjalan di Baruga. Masyarakat yang menganggur akan dipekerjakan seperti di bidang pembangunan infrastruktur contohnya pembuatan jalan.
“Meskipun pekerjaan tersebut hanya berlangsung sekitar 1 minggu, setidaknya ada usaha pemerintah untuk membantu memberikan pekerjaan,” tutup Lawaji. (mg1)