Lampu jalan tenaga surya di dekat salah satu pemukiman. Belanja alat listrik Setda Polman tahun 2024 menjadi temuan BPK.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Inspektorat Kabupaten Polewali Mandar tengah mendalami temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024 soal realisasi Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor/Alat Listrik sebesar Rp1 miliar di Sekretariat Daerah (Setda).
Berdasarkan informasi yang diterima, realisasi belanja alat listrik menjadi temuan sebab laporan pelaksanaan pemasangan alat listrik tidak dibuat sehingga tidak diketahui berapa jumlah komponen listrik yang dipergunakan maupun yang dipasang.
Selain itu, titik lokasi pemasangan alat listrik juga tidak bisa ditunjukkan sehingga jumlah dan jenis barang yang digunakan untuk pemeliharaan alat kelistrikan yang dilaksanakan oleh Bagian Umum Setda Polewali Mandar tidak dapat diketahui.
Hasilnya, realisasi Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor/Alat Listrik senilai Rp1.027.607.475,00 terdapat potensi penyelewengan.
Tim Tindak Lanjut Inspektorat Polewali Mandar, Ramlah Tato, menyampaikan jika proses validasi tengah berlangsung.
“Masih sementara proses,” ujar Ramlah, Selasa (28/10/2025) saat dikonfirmasi lewat WhatsApp.
Ramlah menerangkan, hal-hal yang divalidasi meliputi bukti-bukti pertanggungjawaban belanja, seperti nota pembelian alat listrik.
“Yang dibeli itu alat-alat listrik seperti balon lampu, kabel,” kata Ramlah.
Untuk jumlah alatnya sendiri, Ramlah belum bisa menyebutkan detailnya sebab masih dalam proses pemeriksaan.
“Nanti setelah rampung baru bisa kami beritahukan nilainya,” ucap Ramlah.
Begitu juga titik penempatan alat listrik yang telah dibeli, semuanya akan dibeberkan setelah laporan rampung.
Sementara itu, Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bagian Umum Setda Polewali Mandar, Andis, menuturkan kalau berkas tentang realisasi alat listrik tersebut sudah berada di tangan Inspektorat.
Ditanya perihal lokasi pemasangan alat listrik yang sudah dibeli, Andis menjawab bahwa teknisi yang lebih tahu mengenai hal itu.
“Alat yang dibeli itu fisiknya ada, tapi teknisi yang tahu di mana dipasangnya,” tukas Andis melalui aplikasi perpesanan, Senin (27/10/2025).
Andis pun mengaku lupa berapa jumlah alat listrik seperti balon lampu dan kabel yang dibeli. Yang jelas, teknisi yang lebih paham pemasangannya.
Soal tempat alat-alat listrik tersebut diperoleh, Andis mengemukakan jika kesemuanya dibeli di toko di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo.
“Dua saja kecamatan,” imbuh Andis.
Ia menambahkan, teknisi juga yang lebih tahu apakah alat yang dibeli itu telah terpasang semua atau masih ada sisanya. (ilm)
