
Aji Khen Muis sedang berbagi dengan orang membutuhkan yang ditemuinya.
Cuaca terik terlihat memanggang Kecamatan Wonomulyo siang itu. Walaupun begitu, lalu lalang kendaraan tidak berhenti menghiasi jalan trans Sulawesi. Tampak di pinggir jalan, sesosok tubuh ringkih dibalut daster lusuh berjalan tertatih seraya terbungkuk menantang garangnya sinar matahari.
Tiba-tiba, sebuah mobil berwarna silver berhenti di seberang jalan tempat sosok tersebut melangkah. Seorang wanita mengenakan kaos longgar, topi yang menutupi rambut berpotongan pendek, dan kacamata, dengan bawahan celana jins dan sepatu keluar dari dalam mobil dan tergesa-gesa menyeberang untuk menghampiri si nenek.
“Mau ke mana, Nek?” tanya si wanita kepada sang nenek.
“Mau beli bantal,” jawab si nenek.
Mendengar jawaban tersebut, si wanita akhirnya menuntun nenek itu ke mobilnya untuk diantarkan ke toko peralatan tidur. Meskipun sempat menolak karena takut jika si wanita bermaksud jahat kepadanya, sang nenek pun masuk ke dalam mobil.
Wanita itu dikenal sebagai Aji Khen Muis. Seorang konten kreator yang memilih mendedikasikan hidupnya untuk berbagi guna membantu orang-orang yang memang layak ditolong.
Terlahir dengan nama asli Maryam pada 43 tahun yang lalu di Kecamatan Tinambung, salah satu wilayah di Kabupaten Polewali Mandar, Aji Khen menempuh pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Tinambung.
Setelah tamat, Aji Khen melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tinambung, dan disambung ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Majene.
Walaupun terlahir dari pasangan Hj. Saripa dan H. Muis yang merupakan pedagang yang cukup punya nama di Pasar Tinambung, Aji Khen tidak tumbuh menjadi anak yang manja.
Justru, keadaan itu menempanya menjadi pribadi yang tidak ingin merepotkan orang lain. Itulah sebabnya, setelah tamat SMA di tahun 2007, Aji Khen memilih merantau ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Balikpapan.
“Selain Balikpapan, saya juga sempat ke Bontang, Tarakan, dan Manado. Macam-macam pekerjaan saya lakukan, seperti menjadi petugas kebersihan di markas klub sepakbola Persiba, buruh pengelem tehel dengan upah Rp50 ribu sehari, menjual kayu, bahkan sempat masuk di perusahaan tanpa KTP,” kisah Aji Khen saat ditemui di salah satu kafe di Wonomulyo, Senin (18/8/2025).
Singkatnya, berbagai pekerjaan pun dilakoni oleh Aji Khen untuk menyambung hidup di perantauan, tanpa memedulikan apakah profesi tersebut memang bisa dilakukan oleh wanita atau tidak.
Hingga akhirnya, di tahun 2012, Aji Khen mendapat panggilan dari keluarganya untuk pulang ke Tinambung karena kondisi kesehatan orang tuanya yang menurun. Sejak itulah Aji Khen menetap di Polewali Mandar hingga hari ini.
Lama bergaul dan melihat kehidupan masyarakat sehari-hari di sekitarnya, hati Aji Khen pun tergugah untuk terjun langsung membantu orang-orang di sekelilingnya. Hal itu akhirnya berlanjut hingga sekarang, sampai Aji Khen memutuskan untuk menjadi konten kreator dengan memilih berbagi sebagai fokusnya pada awal 2025 lalu.
“Alhamdulillah, keluarga sangat mendukung. Mereka juga menganggap berbagi ini hal yang sangat baik,” kata Aji Khen.
Dirinya juga berusaha untuk tetap konsisten dengan kontennya, sampai-sampai ajakan kolaborasi dari konten kreator lain ditolaknya agar bisa memusatkan perhatian sepenuhnya pada hal yang dipilihnya.
“Saya tidak takut mengeluarkan uang kalau untuk berbagi, saya yakin semua itu akan dibalas dengan lebih baik. Apalagi, ada doa dari orang-orang yang kita bantu,” sebut Aji Khen.
Selain memberikan uang tunai dan bantuan berupa sembako langsung kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti penjual sapu keliling, penjaja makanan di pinggir jalan, warga yang sedang tertimpa musibah, sampai menambal jalan trans Sulawesi yang berlubang, Aji Khen juga tidak segan-segan menolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ditemuinya.
“Tapi, tentu saja kita lihat juga, kalau berbahaya ODGJ-nya kita tidak akan dekati,” ucap Aji Khen.
Akhirnya, harapan Aji Khen hanya satu, yaitu bagaimana agar kontennya semakin berkembang dan menjangkau banyak orang sehingga semakin banyak yang bisa ditolong olehnya. (ad)