Majene, mandarnews.com – J tiba di Majene Sabtu (11/4) langsung disambut Pemerintah Kab. Majene di Pelataran Dishub Kab. Majene . Seperti diketahui, pelataran ini dijadikan posko sterilisasi jika ada warga yang memasuki Kab. Majene di bagian Selatan Kab Majene.
Bupati Majene, Fahmi Massiara dan nyonya Fatmawati Fahmi yang juga Ketua PMI Majene, menyambut kedatangan J. J pasien yang sempat dinyatakan positif terindikasi virus korona, kini dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RS Regional Sulawesi Barat di Mamuju.
Begitu tiba, disambut dengan pemberian Al – Qur’an, perlengkapan salat, vitamin, boneka, tumbler dan berbagai hadiah lainnya oleh Fatmawati Fahmi. Ini dilakukan Pemkab Majene sebagai bentuk kesyukurannya dan kebahagiannya melihat J yang dapat sembuh dari virus korona yang sampai saat merupakan penyakit paling mematikan. Sebanyak 92.941 orang telah direnggut nyawanya di 213 negara. Di Indonesia sendiri sudah 3.512 yang positif, meninggal 306, dan sembuh 282 termasuk J.
” Alhamdulillah sudah sehat. Jaga daya tahan tubuhnya, perilaku hidup bersih dan sehat, makan makanan yang bergizi terutama buah-buahan. Ini tanda semangat. Tanda cintanya ibu, tanda kebahagiannya ibu bersama keluarga dan seluruh masyarakat Kab. Majene karena nanda dapat sehat kembali,” kata Fatmawati Fahmi kepada J.
J menimpali dengan mengatakan, masa-masa melalui isolasi yang perlu dilakukan yaitu tetap sabar, kuat, yakin kepada Allah bahwa ini semua adalah ujian. Menurutnya, kesabaran adalah kekuatan dan obat dari segalanya. Dan semua rasa ketakutan adalah penyakit.
” Jadi misalkan kita mengalami penyakit ini, kita harus tetap sabar, beribadah kepada Allah, yakin bahwa kita pasti sembuh,” ucap Juniarti.
Tak lupa Ia memotivasi masyarakat yang mengalami hal yang serupa untuk tetap beribadah kepada Allah, mengingat Allah secara terus menerus dan banyak membaca Al-Qur’an.
Sementara Bupati Majene Fahmi Massiara mengatakan, meskipun J telah dinyatakan telah negatif namun J diminta untuk tetap istirahat dulu selama 1 minggu dan tidak melakukan kontak langsung sama siapapun, agar semuanya betul – betul aman. Dan saat ini keluarga dan orang tuanya yang ditemani balik dari Bogor juga sedang diisolasi. Fahmi berharap, tidak ada lagi warga Majene yang masuk dalam kategori PDP yang dapat membuat ketakutan dan keresahan di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Majene, dr. Rahmat menambahkan, hal seperti ini jangan dianggap suatu stigma bahwa ini harus kita kucilkan, jangan, karena ini akan menjadi bagian yang mempengaruhi psikologisnya.
“Jadi saya harap kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta jangan membuat berita yang membuat keadaan menjadi tambah resah,” sebutnya.
Menurutnya, J telah melakukan suatu upaya secara maksimal dan telah kooperatif di dalam menjalani proses pemulihan di RS Regional Sulbar.
“Jadi tolong untuk masyarakat utamanya tetangga yang terindikasi untuk tidak membuat sesuatu yang menakutkan. Pemda bersama jajarannya khususnya Tim Gugus Tugas akan bekerja keras untuk bagaimana menghadapi bersama-sama masalah ini, “tutupnya.
Setelah penyambutan di Dishub, J lalu diantar ke rumahnya di Salabulo, Kec. Banggae Timur menggunakan mobil ambulance bersama tenaga medis.
Salah satu anggota keluarga J juga meminta kepada masyarakat di lingkungan J tinggal untuk tidak menutup diri terhadap J karena justru dapat menimbulkan masalah baru bagi J.
J dipulangkan setelah telah dinyatakan sembuh oleh dr. Dewi Kartikaningsih, Sp. P (dokter spesialis paru) RS Regional Sulbar. Dibuktikan dengan diberikannya dokumen hasil tes swab Covid-19 yang sudah negatif dan Surat Pemberitahuan sudah melalui semua proses pemeriksaan selama masa isolasi dan dinyatakan telah sehat. (Putra)