Batu besar menutup seluruh badan jalan hingga jembatan tidak nampak dan memutus akses, Selasa (5/10).
Majene, mandarnews.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Majene dengan intensitas tinggi, Senin (5/10) kemarin mulai pukul 13:00 hingga 17:00 Wita mengakibatkan longsor di Kecamatan Ulumanda.
Sebanyak 11 titik longsor yang ada di sejumlah desa di Kecamatan Ulumanda. Salah satu desa yang menjadi lokasi terparah adalah Desa Kabiraan.
Jembatan di Desa Kabiraan hancur akibat longsoran. Bahkan, akses penghubung di desa ini tak nampak akibat bebatuan besar yang ukurannya melebihi mobil truk menghantam jembatan.
Herman warga Kabiraan mengatakan, sejak terjadinya hujan siang kemarin hingga petang, banyak tebing di desa mengalami longsor dengan material bebatuan besar serta batang pohon bercampur tanah.
“Akibat longsor, sekira 9.000-an masyarakat yang ada di Desa Kabiraan, Tande Allo, Ulumanda, Panggalo, dan Poppenga terisolir,” ujar Herman.
Warga yang hendak turun di kota kecamatan dengan terpaksa harus berjalan kaki atau memaksakan kendaraan roda duanya untuk melewati material longsor dengan cara diangkat.
Warga berharap agar pemerintah segera melakukan proses evakuasi agar kondisi dapat segera normal dan masyarakat dapat beraktivitas.
Sementara itu, pihak Balai dan Jembatan Provinsi meninjau lokasi longsor di Ulumanda. Alat besar pun telah dikerahkan ke lokasi longsor.
Kabarnya, aliran listrik di sejumlah desa telah padam sejak tadi malam. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia