Jalan poros yang membelah Kecamatan Mehalaan mengalami rusak parah. Foto: Yoris Rijan
Mamasa, mandarnews.com – Jalan poros keluar dari Kecamatan Mehalaan menuju ibukota Kabupaten Mamasa tak bisa dilalui pasca mengalami kerusakan. Akibatnya, warga dari 11 desa di Kecamatan Mehalaan harus rela menahan diri tinggal di desa saja, meski persediaan kebutuhan pokok sudah menipis.
Hingga kini, lumpur masih menutupi badan jalan poros tersebut. Bahkan lumpur sudah merusak badan jalan yang konstruksinya masih pengerasan, belum teraspal. Kondisi ini sudah berlangsung berbulan.
Santoso, salah satu warga Desa Ulumea’ Kecamatan Mehalaan mengeluhkan keadaan jalan di wilayahnya itu.
Saat ditemui di kediamannya, Senin (18/5) mengaku sangat menderita jika ingin keluar jalan dan melewati jalan itu karena selain jalannya sempit oleh tumpukan tanah, juga jalannya licin, berlubang – lubang, serta di tengah jalan itu terbentuk seperti parit atau got yang dalam.
“Ketika kami melewati jalan tersebut kami seperti berjalan di tepi tebing jurang yang terjal yang dalam,” sebut santoso.
Kata dia, jalan itu rusak sejak beberapa bulan yang lalu. Ia menyayangkan belum ada tindakan pemerintah melakukan perbaikan. lat berat dibutuhkan untuk menyingkirkan tumpukan tanah yang di atas badan jalan.
“Kami masyarakat Kecamatan Mehalaan memohon kepada pemerintah terkait agar segera memperbaiki jalan tersebut karena jika akses jalan rusak atau sudah tidak bisa dilewati bagaimana perekonomian masyarakat mau meningkat atau perekonomian mau berputar,” pinta Santoso.
Kru mandarnews.com mencoba melintas di atas jalan tersebut menggunakan roda dua. Jalan rusak berhasil dilewati namun dengan susah payah. Badan jalan masih tertutup tanah longsoran. Sedangkan bagian tengah badan jalan ada lobang memanjang yang cukup dalam. Untuk bisa tembus, harus turun dari motor beberapa kali lalu mendorongnya. (Yoris)