Sebelum dan saat ditutup jalur masuk ke Kabupaten Majene melalui Lingkungan Puawang Kelurahan Baruga Dhua.
Majene, mandarnews.com – Jalur alternatif yang ada di Puawang Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur yang digunakan pelintas untuk keluar-masuk Kab. Majene sekaligus menghindari penutupan di jalur utama di Perbatasan Majene – Polman kini ditutup penuh.
Melalui sambungan telpon, salah satu relawan posko penanganan Covid-19 di Kelurahan Baruga Dua, mengatakan saat ini perbatasan Majene-Polman di Puawang, Kel. Baruga Dhua kini ditutup penuh. Hal dilakukan untuk mengefektifkan program pemerintah yang sedang melakukan pembatasan pergerakan orang masuk di wilayah Kab. Majene.
Menurutnya, penutupan dilakukan setelah sebelumnya pelintas di Kelurahan Baruga Dhua membludak karena menjadi salah satu jalur alternatif masyarakat untuk masuk atau keluar dari Kab. Majene. Karena jalur utama trans Sulawesi di Perbatasan Majene – Polman dilakukan pembatasan pergerakan.
” Syukur Alhamdulillah tim kelurahan bersama keamanan sudah bertindak. Akses Perbatasan Majene – Polman di Kel. Baruga Dua sudah ditutup full (penuh). Sehingga tidak ada lagi toleransi bagi masyarakat luar daerah untuk masuk di Kab. Majene melalui jalur ini,” jelas Acil. Salah satu relawan di Posko Baruga Dua, Minggu (24/5).
Berita terkait : https://mandarnews.com/2020/05/24/pergerakan-dibatasi-tapi-warga-luar-tetap-bebas-keluar-masuk-majene/
Penutupan jalur dilakukan dengan memasang palang. Acil berharap, dengan penutupan penuh jalur ini, penyebaran virus korona di Kab. Majene minim.
Sementara itu, juru bicara TGTPP – Covid – 19 di Kab. Majene Sirajuddin menyebutkan bahwa pembatasan pergerakan orang akan dilakukan sampai 26 Mei 2020.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengontrol atau membatasi pergerakan masyarakat di momen Lebaran seperti orang silaturahmi sampai ke Polman atau sebaliknya. (Putra)