Kabid Katering PPIH Arab Saudi, Ahmad Abdullah. Sumber foto: kemenag.go.id
Madinah, mandarnews.com – Jamaah haji Indonesia selama 8-9 hari berada di Madinah akan memperoleh layanan katering berupa makan sebanyak 18 kali.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Abdullah.
Ia menjelaskan, siklus menu makanan untuk jamaah haji Indonesia per minggunya ada 14 kali.
“Rumus yang digunakan sebagai acuan menu makanan jamaah adalah 2-3-4-5, yakni 2 kali telur, 3 kali daging, 4 kali ayam, dan 5 kali ikan,” papar Abdullah, Rabu (10/7/2019).
Tahun ini, lanjutnya, konsumsi ikan diperbanyak porsinya untuk menghindari rasa bosan mengonsumsi daging.
Untuk musim haji tahun ini, PPIH Arab Saudi menggandeng 13 penyedia katering untuk layanan katering di Madinah, 36 penyedia katering di Makkah, dan 13 penyedia katering di Mina. Sedangkan selebihnya dikelola oleh muassasah Asia Tenggara.
“Setiap perusahaan penyedia katering diwajibkan memiliki juru masak (chef) dan bahan baku yang berasal dari Indonesia,” ujar Abdullah.
Ia menjabarkan, untuk memastikan kualitas masakan, petugas katering diupayakan untuk melihat, meraba, dan merasakan makanan sebelum didistribusikan ke jemaah.
“Moto pelayanan kita adalah tepat distribusi, tepat jumlah, tepat menu, dan tepat rasa,” kata Abdullah.
Pengawasan layanan katering, tambahnya, tidak hanya saat distribusi, tapi juga saat produksi, mulai pemilihan bahan baku, lauk pauk, dan buah.
Abdullah juga mengimbau jamaah agar tidak perlu membawa gula, kopi, teh, dan kecap karena saat tiba di Madinah dan Makkah, jamaah akan memperoleh paket kelengkapan konsumsi yang terdiri dari kecap, sambal, kopi, teh, gula yang dilengkapi dengan sendok dan gelas. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia