Jembatan gantung sebagai penghubung utama warga Kalumpang ke kebun terputus akibat banjir.
Mamuju, mandarnews.com – Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kalumpang pada 9 Mei 2023 lalu merusak sejumlah fasilitas publik.
Di Desa Kalumpang, selain merendam pemukiman, tingginya debit air Sungai Karama juga merusak jembatan gantung yang menjadi akses utama warga menuju kebun dan ladang warga.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Mamuju yang juga putra asli Kalumpang Ivan menuturkan, putusnya akses tersebut membuat warga kesulitan melakukan aktivitas.
“Sejak rusak akibat banjir 9 Mei lalu, warga kesulitan melakukan pekerjaan. Semua lantai jembatan hilang disapu banjir,” kata Ivan, Kamis (1/6).
Padahal, kata Ivan, akses itu merupakan satu-satunya penghubung warga dengan ladangnya.
“Padahal masyarakat Kalumpang yang berprofesi petani menggantungkan hidupnya dari hasil sawah dan kebun mereka,” terang Ivan.
Atas dasar itu, Ivan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jembatan.
Ivan menyebut, harusnya ada sentuhan bagi warga terdampak bencana. Tetapi hingga hari ini, hal itu urung didapatkan warga Kalumpang.
“Sampai hari ini belum ada sentuhan perbaikan dari pemerintah kabupaten. Bupati dan wakilnya seharusnya melakukan perbaikan agar warga tidak lagi kesulitan akses. Sementara pihak BPBD Mamuju juga tidak pernah nongol,” tutup Ivan.