Jumat Curhat Polres Majene di Kelurahan Galung, Banggae, Majene, Jumat (13/1).
Majene, mandarnews.com – Kembali dilancarkan, Jumat Curhat Kepolisian Resor (Polres) Majene kali ini menyasar masyarakat di Kelurahan Galung, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Jumat (13/1).
Terlihat Wakil Kepala Polres Komisaris Polisi (Kompol) Syaiful Isnaini bersama Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim), Kasat Pembinaan Masyarakat (Binmas), Kanit Regident, didampingi Lurah Galung menyapa sekaligus mendengar curhatan masyarakat setempat.
Mengawali sambutannya, Lurah Galung Arman menyebutkan, di tengah masyarakat hadir pihak kepolisian yang akan mendengarkan langsung keluhan masyarakat sehingga dipersilakan untuk menyampaikan curahan hatinya.
“Saya juga berharap kegiatan ini bisa bermanfaat dan lebih menjaga keharmonisan hubungan emosional masyarakat dan petugas dalam menjaga harkamtibmas,” ujar Arman.
Sementara itu, Wakapolres Majene Kompol Syaiful Isnaini mengungkapkan, Jumat Curhat ini adalah program baru Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk menjaring semua keluhan masyarakat dan berupaya memberikan solusi.
“Silahkan sampaikan yang ingin disampaikan, dari hati ke hati kita pecahkan persoalan bersama,” tutur Kompol Syaiful.
Salah satu warga yang memulai curhatannya menyampaikan kesyukurannya karena untuk di Galung Utara tidak ada gangguan yang mencolok, kalaupun ada kejadian itupun sangat kecil.
“Hanya saja, saya berharap pihak kepolisian tidak lengah dengan kondisi tersebut dan tetap aktif menjaga harkamtibmas,” kata warga tersebut.
Ia juga menyampaikan keheranannya dengan persoalan di tubuh Polri yang sempat viral yaitu kasus saling tembak dan meminta saran cara menanggapi hal tersebut sebagai masyarakat.
Kompol Syaiful pun mengucapkan terima kasih jika sampai saat ini kondisi kamtibmas secara umum sudah dinilai aman.
“Kami juga akan berupaya terus meningkatkan pelayanan dan perlindungan di tengah masyarakat. Terus terkait kasus tembak-tembakan yang memang sempat viral, itu sudah diproses dengan baik. Terkadang ada memang masalah yang tidak bisa dihindari, Pak, namun yang jelas tidak ada satupun orang yang kebal dengan hukum,” ungkap Kompol Syaiful.
Melalui konsep Jumat Curhat ini, pijaknya berjanji akan mengusahakan yang terbaik agar institusi Polri bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan sekaligus sebagai publik figur di tengah masyarakat.
“Itulah gunanya kami langsung turun di tengah masyarakat, agar suara-suara ini bisa kami jadikan evaluasi sehingga Polri bisa lebih baik lagi,” tambah Kompol Syaiful.
Selain sanjungan atas program Jumat Curhat ini karena Polri bisa dekat dengan masyarakat, beberapa persoalan juga dilontarkan, seperti banjir.
“Di Galung, Pak, kalau hujan lebat masyarakat tidak bisa tidur,” sebut warga lainnya.
Warga juga berharap, agar pihak kepolisian menggelitik pihak balai karena jika masyarakat yang menghadap, pihak balai menjawab tidak ada anggaran.
“Pemda itu terkadang melucu, Pak. Kalau kita tanyakan permasalahan, misalnya ke balai dia bilang itu bukan urusan kami, kita tanya ke Pemda jawabannya pun sama. Terus kami harus mengadu ke mana? Kami butuh keadilan sosial,” tukas warga.
Terlepas dari persoalan tersebut, masyarakat juga mengeluhkan persoalan ternak yang dilepasliarkan sehingga menghabiskan tanaman.
“Kabupaten Majene yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan tentu ke depan akan lebih banyak mengundang wajah-wajah baru dan kami berharap kedatangan mereka tidak mendatangkan bencana. Kami harapkan pihak kepolisian aktif melakukan patroli ke kos-kosan karena bencana itu datang karena banyaknya kemaksiatan yang merajalela,” beber warga.
Menyikapi hal tersebut, Polres Majene menyampaikan sudah melakukan upaya terbaik.
“Masalah ternak kalau bisa ada Perda-nya dulu, ini pun sebenarnya kita harus memberikan pengertian kepada masyarakat karena jangan sampai Perda ada dan kami terapkan hukum, polisi malah dituding semena-mena. Memang kalau urusan seperti ini, kita harus lebih banyak berkolaborasi agar pelanggaran bisa diminimalisir,” imbuh Kompol Syaiful.
Kasat Reskrim juga menambahkan terkait persoalan banjir, dampak pembangunan taluk di Awaga akan ditindaklanjuti dan langsung ke lokasi.
“Kami juga akan segara panggil pihak balai agar apa yang sudah dibangun tetap bisa berfungsi dengan baik.Terkait ternak kami juga akan koordinasikan untuk penerbitan Perda-nya,” sambung Kasat Reskrim.
Mantan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di Mamuju Utara, Sendana, dan Malunda yang hadir pada kesempatan tersebut juga angkat bicara.
“Pertama-tama ia bangga dan mengapresiasi berbagai program unggulan Polri yang lebih bebas berinteraksi dengan masyarakat, khususnya membahas masalah keamanan dan ketertiban secara bersama agar tetap aman,” tukas pensiunan itu.
Ia juga menyampaikan perlunya diaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (poskamling) karena sangat bermanfaat dan bisa memininalisir tindakan kejahatan.
Keluhan warga lainnya yang disampaikan adalah masalah pencurian yang pelakunya anak di bawah umur yang biasanya langsung bebas, acara hiburan yang sampai larut malam, dan terakhir masalah lalu lintas, khususnya aturan traffic light, denda, dan sebagainya.
Setelah semua persoalan dijawab, masyarakat mulai paham dan akhirnya mendapat jawaban pas dari setiap pertanyaan yang mengganjal selama ini.
Seorang penanya bahkan menyampaikan secara pribadi apresiasinya.
“Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah lama kami harapkan, Pak. Kami terkadang bingung kalau ada persoalan mau disampaikan kemana. Salut untuk Polri yang lebih baik,” tutupnya. (Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia