Untuk strategi mengejar target di semester II, Kemenpar akan mengimplementasikan beberapa strategi yang sebelumnya juga telah terbukti berhasil dilakukan, seperti program Hotdeals, Tourism Hub, hingga Border Tourism.
Hotdeals sendiri merupakan program membuat bundling package 3A (akses, amenitas, atraksi) dengan harga murah untuk market di Singapura, baik warga Singapura, maupun ekspatriat yang tinggal di Singapura ke Batam dan Bintan.
“Program ini sukses. Pada 2017 dari September-Desember terjual 100 ribu paket. Tahun 2018 terjual 700 paket. Tahun 2019 ini diproyeksikan 1 juta paket,” beber Menpar.
Sementara Tourism Hub adalah strategi untuk mengalirkan wisman yang semula tujuannya hanya ke Singapura, diarahkan untuk berwisata ke Kepulauan Riau, Batam-Bintan.
“Istilahnya, menjaring ikan di kolam tetangga,” ungkap Menpar.
Sedangkan Border Tourism adalah menggarap daerah perbatasan yang bisa overland, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Atambua di Belu, dan Papua.
“Tujuannya sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat di daerah terdepan Republik Indonesia, bersamaan dengan Presiden Jokowi yang menginstruksikan membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang bagus dan membangun rasa percaya diri bagi masyarakat di sana,” papar Menpar.
Kemenpar pun menggelar banyak festival crossborder, serta atraksi di perbatasan untuk menjaring wisman dari negara tetangga.
Tiga strategi itulah, tambahnya, yang akan menjadi andalan untuk mencapai proyeksi wisman di 2019 semester II ini. (rilis Kemenpar)
Editor: Ilma Amelia