Skip to content
12/10/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • Jumlah Publikasi Ilmiah Indonesia di Scopus 2024 Naik Tajam, Tapi Kualitas Masih Jadi Sorotan
  • Sosial Ekobis

Jumlah Publikasi Ilmiah Indonesia di Scopus 2024 Naik Tajam, Tapi Kualitas Masih Jadi Sorotan

Mandar News 06/10/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Jumlah publikasi artikel ilmiah Indonesia yang terindeks Scopus pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan. Namun, di balik lonjakan tersebut, para ahli menyoroti tantangan kualitas riset yang masih rendah serta dominasi prosiding konferensi yang memiliki dampak ilmiah terbatas. Pemerintah kini menekankan pentingnya publikasi di jurnal bereputasi tinggi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta riset global.

Analisis SINTA V3 menunjukkan bahwa tingginya volume publikasi sangat didorong oleh SCOPUS NON ARTICLE (A6) — yang sebagian besar terdiri dari prosiding konferensi (laporan pertemuan ilmiah). Kategori ini menampung volume yang setara dengan total artikel jurnal Q3 dan Q4.

Ketergantungan pada dokumen Non-Artikel ini adalah strategi kerentanan , karena prosiding umumnya memiliki bobot angka kredit yang lebih rendah dan jarang menghasilkan sitasi berkelanjutan.

Indonesia telah menunjukkan akselerasi yang luar biasa dalam output publikasi ilmiah. Laporan dari Elsevier mencatat bahwa dari tahun 2012 hingga 2022, jumlah publikasi oleh penulis Indonesia tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 26%. Pencapaian ini membuat target kuantitas yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 terlampaui jauh.

Namun, dominasi volume ini tidak tercermin dalam dampak ilmiah. Data Scimago Journal & Country Rank (menggunakan data publikasi Scopus hingga 2022) menunjukkan bahwa rata-rata sitasi (kutipan) per artikel di Indonesia tercatat hanya 18.3, jauh di bawah negara-negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia (76.5). Kesenjangan ini mengindikasikan bahwa riset Indonesia, meskipun banyak dipublikasikan, belum banyak dirujuk oleh peneliti global.

1. Tantangan Kualitas (Kesenjangan Sitasi Regional)

Meskipun volume publikasi Indonesia tertinggi di ASEAN, dominasi ini tidak tercermin dalam dampak ilmiah . Kualitas penelitian diukur melalui rata-rata sitasi (kutipan) yang diterima per artikel.

Kesentuhan ini adalah masalah utama. Riset Indonesia dipublikasikan dalam jumlah besar, namun kurang dirujuk (disitasi) oleh peneliti global. Ini berarti penelitian tersebut belum memberikan kontribusi besar pada kemajuan ilmu pengetahuan global.

2. Intervensi Kebijakan dan Peningkatan Kualitas 2024

Tahun 2024 ditandai dengan fokus yang semakin serius pada kualitas:

1. Pengetatan Global

Basis data Scopus pada awal tahun 2024 gencar melakukan “pembersihan” (discontinued) terhadap sejumlah jurnal karena terindikasi predator atau bermasalah. Hal ini meningkatkan risiko bagi akademisi yang menerbitkan di jurnal tidak kredibel.

2. Kriteria Nasional Ketat

Kriteria kenaikan pangkat dosen di bawah payung POPAK 2024 (Petunjuk Teknis Pelaksanaan Layanan Dosen) juga semakin ketat, menekankan aspek kualitas seperti dewan editorial yang transparan, penggunaan bahasa PBB, dan kolaborasi penulis lintas negara.

3. Bukti Peningkatan Mutu

Ada kabar baik dari peningkatan kualitas jurnal domestik. Universitas Sebelas Maret (UNS) melaporkan pada Juni 2024 bahwa beberapa jurnal akademik mereka berhasil meningkatkan peringkat Scimago Journal Rank (SJR) hingga mencapai Kuartil 1 (Q1) dan Kuartil 2 (Q2).

3. Rekomendasi Strategi Jalan Menuju Dampak

Untuk mengatasi ancaman volume tinggi dan sitasi rendah, ekosistem riset nasional harus menerapkan rekomendasi berikut:

• Beralih ke Target Kualitatif

Pemerintah harus sepenuhnya beralih dari target volume mentah ke target persentase publikasi Q1/Q2 (jurnal kualitas tertinggi) per tahun. Insentif harus dikurangi untuk dokumen Non-Pasal (prosiding).

• Verifikasi Wajib Berlapis

Institusi harus menciptakan mekanisme verifikasi ketat sebelum peneliti mempublikasikan, untuk menghindari kerugian akademik akibat jurnal yang dihentikan oleh Scopus.

• Investasi Jurnal Nasional Q1/Q2

Prioritaskan investasi, mentoring , dan manajemen untuk mendorong lebih banyak jurnal nasional Indonesia (yang terakreditasi SINTA S1/S2) mencapai peringkat Q1 atau Q2 Scopus. Ini adalah kunci untuk membangun reputasi ilmiah yang mandiri dan berkelanjutan, serta meningkatkan sitasi rata-rata.

Kesimpulan

Kinerja publikasi Indonesia di tahun 2024 adalah cerita tentang kuantitas yang sudah tercapai, tetapi kualitas yang harus segera ditingkatkan. Dengan pengetatan kriteria global, fokus pada Q1/Q2 dan sitasi adalah kunci untuk mengubah volume tinggi menjadi dampak ilmiah yang sesungguhnya

Di tengah tantangan peningkatan kualitas publikasi ilmiah nasional, Publikasi Indonesia hadir sebagai mitra strategis bagi para akademisi, dosen, dan peneliti.

Kami berkomitmen untuk mendorong lahirnya karya ilmiah yang bukan hanya terbit, tetapi juga berdampak.

Melalui pendampingan publikasi di jurnal nasional terakreditasi (SINTA) maupun jurnal internasional bereputasi (Scopus, EBSCO, DOAJ, Copernicus), kami membantu memastikan setiap artikel memenuhi standar ilmiah global — mulai dari penyusunan naskah, pemilihan jurnal yang kredibel, hingga proses publikasi yang etis dan berkualitas.

Publikasi Indonesia percaya bahwa kualitas penelitian adalah cermin kemajuan bangsa.

Karena itu, kami terus berupaya menjadi bagian dari perubahan menuju ekosistem riset Indonesia yang lebih kuat, berintegritas, dan diakui dunia.

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: UU P2SK Direvisi, Akankah Kripto Jadi Alat Pembayaran Resmi di Indonesia?
Next: Upgrade Skill Keuanganmu dengan Training Accurate Online Bersertifikat

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

Kementerian PU Mengecek Keandalan Bangunan Ponpes Tremas di Pacitan

Mandar News 12/10/2025
public
  • Sosial Ekobis

Pelanggan LRT Jabodebek Tumbuh 41,7%: Napas Baru Mobilitas Urban dan Ekonomi Jabodetabek

Mandar News 12/10/2025
public
  • Sosial Ekobis

Faktor yang Memengaruhi Kondisi Keuangan Bulanan

Mandar News 12/10/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (52) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (42) Kodim 1401 majene (96) KPU Majene (103) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) majene (1329) Malunda (46) mamasa (448) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (43) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (51) polman (264) polres majene (367) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (56) Sosialisasi (48) sulawesi barat (87) sulbar (1349) TMMD (54) Unsulbar (59) Vaksin (41) warga (39)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d