Kepala Dinas Kesehatan Kab. Majene, dr. Rakhmat ( depan, ke enam dari kanan ) berfoto bersama peserta panitia dan peserta pelatihan, Kamis 29 Agustus 2019 di Hotel B’Nusabila
Majene, mandarnews.com – Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya cukup dengan meningkatkan perluasan jangkauan pelayanan saja. Tapi perlu dibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader sebagai ujung tombak pelayanan.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Gizi Dinas Kesehatan Majene, Syafwan M. Mukhtar dalam kegiatan Pelatihan Konseling PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) yang dilaksanakan di Aula Hotel B’Nusabila Lembang Majene, Kamis (29/08/2019).
Kegiatan pelatihan yang dibuka Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rakhmat, ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam membantu penanggulangan masalah gizi, agar mampu mengatasi secara mandiri dalam menangani masalahnya.
Peserta Pelatihan Konseling PMBA adalah kader Posyandu, Kader BKB maupun kader kesehatan lainnya. Peserta dipilih dari 10 desa lokus stunting yang memiliki komitmen kuat dalam mengatasi permasalahan stunting. Peserta berjumlah 7 kelas dan masing-masing kelas terdiri dari 12 orang peserta. Peserta akan mengikuti pelatihan sejak hari ini 29 hingga 31 Agustus 2019.
Pelatihan Konseling PMBA bertujuan untuk membekali para kader dengan pengetahuan, keterampilan konseling PMBA dan alat bantu konseling untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi, anak, ibu hamil dan menyusui secara terampil.
Kegiatan ini menerapkan berbagai metode pelatihan termasuk penggunaan materi-materi konseling, alat bantu visual, demonstrasi/peragaan, diskusi kelompok, studi kasus, berbagi peran, dan praktek/latihan.
Peserta juga bertindak sebagai narasumber bagi peserta yang lain dan mendapatkan manfaat dari praktik-praktik klinis dan/atau praktik di masyarakat, bekerja secara langsung dengan para ibu menyusui, ibu hamil, dan para ibu/ayah/pengasuh yang memiliki bayi/baduta.
Suasana pelatihan lain dari biasanya yang menggunakan kursi dan meja. Pada pelatihan ini peserta duduk melantai di atas karpet.
Desa yang menjadi lokus penanganan : Bonde Utara, Pundau, Adolang Dhua, Betteng, Banua Adolang, Pesuloang, Pamboborang, Kabiraan, Bambangan, dan Salutahongan.
Penulis : Rizaldy