Kadis PUPR Mamasa Oktavianus Masuang (menunjuk) saat mengunjungi lokasi longsor.
Mamasa, mandarnews.com – Sekaitan dengan proses pembersihan material tanah longsor yang menutup badan jalan di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pana’, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa menargetkan pekerjaan tersebut akan dituntaskan dalam dua minggu.
Kepala Dinas (Kadis) PUPR Mamasa Oktavianus Masuang menjelaskan, kendati mobilisasi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar jadi tantangan pekerjaan karena harus diangkut dari Kota Mamasa dan Sumarorong, namun alat berat akan tetap dimaksimalkan.
“Saya kira dalam dua minggu kita harap bisa selesai untuk ruas jalan Tabang-Pana’, setelah itu menuju ke jalur Nosu-Pana’,” ungkap Oktavianus saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (14/5).
Oktavianus menjelaskan, di lapangan ada titik longsor dengan tinggi tebing sekitar 50-60 meter yang mengalami retakan di puncak sehingga menyebabkan penurunan sisi tebing sekitar 5 meter. Karena itu, sangat berbahaya untuk membersihkan longsor dari kaki tebing di jalan poros tersebut sehingga diputuskan untuk dilakukan pembersihan dari atas puncak.
“Karena pembersihan membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu, maka diputuskan untuk melakukan pembersihan ke arah Desa Saloan terlebih dahulu melalui jalan desa yang menghubungkan Dusun Tokka ke Dusun Waka. Setelah selesai baru kembali ke titik longsor di Tokka, Desa Salutambun,” ujar Oktavianus.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) kiranya bisa membantu untuk pemeliharaan jalan Nosu-Pana (Pattana) yang menjadi batas jalan provinsi.
“Saat ini kami juga melakukan kunjungan langsung ke titik longsor terbesar di Desa Salutambun, Kecamatan Pana’. Di tempat tersebut, medan yang sangat terjal lumayan menyulitkan alat berat, sehingga akan agak lama ketika pembersihan di wilayah itu,” tutupnya. (Yoris)
Editor: Ilma Amelia