
KAMMI Daerah Mandar Raya menggelar aksi demonstrasi memperingati hari Lahir Pancasila di Bundaran Kota Majene, Selasa (3/6/25).
Majene, mandarnews.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Mandar Raya menggelar aksi demonstrasi memperingati hari Lahir Pancasila di Bundaran Kota Majene, Selasa (3/6/25).
Jendral Lapangan Aksi, Sandi dalam orasinya menyampaikan lima tuntutan utama kepada pemerintah daerah dan DPRD Majene.
Lima tuntutan tersebut adalah:
- Pendidikan: Perbaikan akses jalan Unsulbar dan STAIN, serta tuntaskan insentif THR PPG 2024.
- Kesehatan: Tuntaskan utang RSUD Majene dan insentif nakes Covid-19.
- Lingkungan: Evaluasi tambang.
- Korupsi : Usut tuntas dugaan korupsi APBD dan Perumda Aneka Usaha.
- Hukum: Transparansi kasus dan Independensi penegakan hukum.
“Kami turun hari ini melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial sebagai mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI. Tuntutan kami jelas dan itu semua untuk kepentingan masyarakat banyak,” ujar Sandi.
Menurutnya, jika aksi yang dilakukan hari ini tidak mendapatkan respon positif dari pemerintah daerah dan DPRD Kab. Majene, maka pihaknya akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa aksi yang lebih besar.
Dalam aksi tersebut, Ketua KAMMI Daerah Mandar Raya, Rifai, menegaskan bahwa KAMMI akan terus mendorong pemerintah daerah dan DPRD Majene untuk menunjukkan sikap tegas terhadap tuntutan-tuntutan tersebut.
“Kami berharap pemerintah daerah dan DPRD Majene dapat menunjukkan komitmen mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat,” tegas Rifai.
Rifai juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat, KAMMI akan mengagendakan hearing dengan DPRD dan melibatkan OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan lembaga penegak hukum untuk mendapatkan kejelasan.
“InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke DPRD Kab. Majene untuk mengawal tuntutan yang ada dan meminta pertanggungjawab DPRD menjalankan fungsi pengawasannya. Jika tidak ada kejelasan kami akan melakukan aksi jilid 2 di titik aksi berbeda,” pungkas Rifai. (Ptr/rls)