Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda
Mamasa, mandarnews.com – Pembangunan karakter politik sangat memerlukan rekonsiliasi atau pemulihan demi terciptanya sistem perpolitikan yang lebih baik. Hal tersebut dikemukakan Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (9/5/2019, rekonsiliasi di bidang politik sangat diperlukan di Kabupaten Mamasa agar karakter politik semua pihak benar-benar mampu menciptakan suasana yang lebih demokratis.
“Hal ini telah dibicarakan dengan Bupati Mamasa, Dr.H.Ramlan Badawi, MH agar melakukan suatu upaya dengan melibatkan sejumlah unsur masyarakat. Sebab, jika saling menyalahkan tentu tidak ada solusi karena kekeliruan yang terjadi bersumber dari sejumlah pihak, termasuk mungkin saya sendiri,” ujar Martinus.
Menurutnya, sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat, serta komponen masyarakat lainnya mesti terlibat dalam rekonsiliasi ini demi Mamasa yang lebih baik.
“Saya harap praktek-praktek politik yang kurang menyehatkan demokrasi mesti ditinggalkan, dan itu berangkat dari semua pihak dalam proses pemulihan masalah tersebut,” kata Martinus lagi.
Sementara itu, Sekretaris Umum Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PP-GTM), Fiktor Parantang memyebutkan, sebenarnya ada dua kelompok pemikiran yang kemudian memengaruhi karakter politik masyarakat dalam suatu kontestasi demokrasi.
“Yang pertama, masyarakat berpikir praktis sehingga gampang untuk dipengaruhi, dan yang kedua adalah masyarakat yang memilih berpikir instan lantaran ketidakpercayaan terhadap figur-figur politik yang dirasa tidak mampu menjalankan kinerjanya demi kepentingan masyarakat itu sendiri,” ucap Fiktor.
Ia menjelaskan, sebenarnya hal itu bagaikan benang kusut yang begitu rumit untuk dilakukan pemulihan, sebab ini telah mengakar di setiap lini kehidupan masyarakat.
“Masalah tentang money politik memang menjadi perbincangan hangat di kalangan akademisi dan politisi, namun hingga sekarang belum ada langkah yang tepat untuk menata ulang persoalan tersebut,” tutur Fiktor.
Ia menerangkan, harapan dalam pembangunan karakter politik tentu menjadi bagian terpenting yang mesti dipikirkan semua komponen masyarakat, sebab hal ini dapat diatasi jika masyarakat benar-benar ingin ikut mengubah realitas politik yang timpang.
“Kenapa banyak pemimpin yang cukup berkualitas ikut melakukan cara-cara pintas, sebab metode tersebut telah populer di masyarakat,” tukas Fiktor.
Prinsipnya, lanjutnya, dalam hal ini tidak ada yang dapat disalahkan sebab perlu kesadaran semua pihak. (Hapri Nelpan)
Editor : Ilma Amelia