Bangunan SMK 8 Majene nampak dari depan.
Majene, mandarnews.com – Kepala Sekolah SMK 8 Majene, Basir akhirnya memberikan klarifikasi, setelah sebelumnya Mandar News memuat pemberitaan terkait pemotongan gaji tenaga honorer pegawai tidak tetap (PTT) oleh pihak sekolah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMK 8 Majene, Basir mengatakan, alasan pihak sekolah mengurangi gaji honorer disebabkan kinerja beberapa pegawai honorer, kurang memuaskan.
“Tidak ada istilah pemotongan gaji, hanya saja persoala! kinerja, karena kami sudah dua kali mengadakan rapat dengan honorer PTT mengenai evaluasi kinerja, kita berikan kesempata, tolong kinerjanya diperbaiki kemudian kehadirannya juga,” jelas Basir, ditemui di kantornya, Jum’at (13/12/24).
Namun menurut Basir, beberapa honorer PTT yang gajinya dikurangi, tetap saja tidak mengindahkan hasil keputusan rapat dan berdampak kepada beberapa honorer tersebut.
“Kemudian itu akan mempengaruhi honorer yang akan kita berikan, kalau tidak berubah, kemudian hasil pertemuan kedua, tetap itu-itu saja ada yang datang tapi tidak sesuai tupoksi,” lanjut Basir.
Basir pun memberikan penjelasan terkait hasil pengurangan gaji honorer PTT tersebut, yaitu digunakan kepada hal-hal yang tidak kalah penting.
‘”Kalau itu hasil pengurangan gaji honorer kami gunakan di pos-pos yang lain, kemudian ini kan sudah disepakati oleh para PTT,” tutupnya.
Namun sayangnya klarifikasi itu terbantahkan, jika pengurangan gaji itu adalah hasil rapat, setelah salah satu honorer PTT mengaku gaji itu dikurangi memang sebelum rapat.
Melalui pesan whatsap, honorer yang tidak mau disebut namanya tersebut memberikan pengakuan mengejutkan.
“Ya apalah daya kita sebagai bawahan pada saat rapat, itu gaji di kurangi memang sebelum adanya rapat,” (Haslan)