Kasubag Acara Protokol Kemendagri, Firmansyah Rasyid, S.IP membawakan materi dalam acara pelatihan protokol dan MC di Majene, Kamis (8/8). Credit Foto : Saputra
Majene, mandarnews.com -Kepala Sub Bagian (Kasubag) Acara Kemendagri hadir dan membawakan materi dalam acara pelatihan protokol dan master of ceremony atau (MC) di Majene, Kamis (8/8).
Kasubag Acara Protokol Kemendagri Firmansyah Rasyid dalam materinya, mengatakan, protokol itu harus rapi karena protokol bisa saja sebagai cerminan suatu daerah.
“Bagaimana bisa orang menilai bahwa daerah itu bersih kalau seorang protokolnya saja tidak bersih dan rapi,” jelas Firmansyah.
Protokol, lanjut Firmansyah, juga harus tahu yang mana perlengkapan dan yang mana kelengkapan. Ia mencontohkan, misalkan ada suatu kegiatan maka seorang protokol harus mempersiapkan soundsystemnya, maka itu yang dimaksud perlengkapan.
Sedangkan untuk kelengkapan sendiri, lanjut Firmansyah, kita bisa melihat dari segi tamu undangan, misalkan untuk tamu undangan kita mengundang sebanyak sepuluh orang kemudian yang hadir hanya delapan orang, berarti belum lengkap dan itu yang dinamakan kelengkapan.
Firmansyah juga menyinggung tentang tata ruang. Ia menyampaikan, untuk tata ruang sendiri, lambang Garuda Indonesia harus lebih tinggi dari lambang Presiden.
Pada kesempatan ini, Firmansyah memberi masukan kepada protokoler, di antaranya : saat membukakan pintu mobil untuk pemimpin sebaiknya jangan saling bertengkar untuk siapa yang dulu membuka pintu mobil, melainkan sudah diatur. Saat hendak membuka sebaiknya tidak langsung membuka, biarkan pemimpin yang ada di mobil itu memiliki waktu untuk beres – beres dalam mobil.
“Dan juga biarkan pemimpin kita yang mendorong keluar pintu mobil. Nanti orang di dalam sudah mendorong maka kita bisa menindaklanjuti. Kemudian saat membuka pintu mobil tutupi setiap sudut yang biasa terkena tembakan kamera karena ruang dalam mobil adalah privasi,” kata Firman.