Firman juga berharap untuk MC sebaiknya hindari penggunaan – penggunaan mikrofon yang tidak menggunakan kabel. Alasannya microfon yang tidak menggunakan kabel itu rentang terkena signal HP dan kemungkinan besar juga bahwa mikrofon yang menggunakan baterai itu biasanya tiba – tiba lowbat. Apalagi jika terjadi saat acara-acara besar yang dilaksanakan di ruang terbuka, itu bisa sangat fatal akibatnya.
Acara pelatihan ini diselenggarakan Sub Bagian Protokoler Humas Setda Majene. Kasubag Protokoler, Sufyan Ilbas, S.Sos., MM., melaporkan, peserta pelatihan sebanyak 39 orang terdiri dari perwakilan OPD, Kecamatan, TP PKK, ajudan Bupati, dan anggota Pramuka.
Sufyan Ilbas juga menjelaskan maksud dan tujuan pelaksaanaan kegiatan pelatihan pengembangan protokol dan MC. Pertama, memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bagi peserta pelatihan agar mengetahui etika sebagai protokol dan MC di setiap acara.
Yang kedua, agar peserta pelatihan mampu meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi secara efektif. Selanjutnya mampu berperan sebagai MC pada berbagai jenis acara dan mampu memahami berbagai hal terkait keprotokolan.
“Dan yang terakhir ialah memudahkan para pimpinan OPD dan Camat untuk mengatur rangkaian acara dan penempatan pimpinan daerah di kantor atau di acara masing – masing,” terang Sufyan Ilbas.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Majene oleh Bupati Majene DR. Fahmi Massiara, MH. Dalam sambutannya, Fahmi Massiara menyampaikan, pelibatan atau campur tangan protokoler dalam setiap kegiatan pemerintah adalah sesuatu yang tidak bisa kita anggap sebelah mata.
Menurut Bupati Majene, masih banyak yang menilai bahwa protokoler atau aparat humas kegiatannya hanya penjemput pimpinan di bandara, mengikuti setiap agenda kegiatan pimpinan, atau bahkan mengatur sound system, mengecek susunan acara dan sebagainya.
“Jika masih ada yang berpikir seperti itu, maka perlu dilalukan perubahan pola pikir.
Humas dalam hal ini protokoler merupakan institusi yang penting dalam sebuah organisasi.
“Ia bertugas bukan hanya tentang keberhasilan dan suksesnya acara. Namun menjaga marwah, keteraturan dan kesesuaian berdasarkan dengan pedoman dan aturan yang berlaku serta sangat baik juga sebagai pembentukan citra tidak hanya kepada pimpinan semata, namun juga kelembagaan secara umum, untuk itu setiap setiap saran dari humas protokol upaya untuk memancing respon positif dari publik di setiap kesempatan,” kata Bupati Majene Fahmi Massiara.
Fahmi juga menyampaikan, untuk saat ini bukan hanya instansi pemerintah saja yang perlu merasakan sentuhan adanya protokoler tetapi pihak swasta pun perlu. Alasannya, setiap acara yang dilaksanakan membutuhkan pengaturan yang tepat khususnya dalam memberikan penghormatan kepada setiap tamu dan undangan.
“Selain dari protoker perlunya juga pemahaman mengenai MC bagaimanapun seorang MC juga harus mampu dan betul – betul memahami setiap acara yang di bawakan,” terang Fahmi.
Fahmi berharap agar dalam kegiatan itu, agar setelah nanti dilakukan pemberian materi bisa mengambil setiap ilmu yang diberikan oleh pemateri dengan memahaminya dengan baik. Baik pemateri protokoler maupun MC. Sehingga ke depannya, setiap OPD termasuk pemerintah di kecamatan akan mengetahui bagaimana pengamanan dan pengemasan sebuah acara sesuai dengan pedoman yang baik dan berlaku.
Setelah memberi sambutan, Bupati melakukan penyematan pin kepada empat perwakilan peserta kegiatan pelatihan protokol dan MC.
Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Majene Lukman, Dr. Aziz Nojeng, S.Pd. M.Pd (Dosen Universitas Muhammadyah, Presenter TV dan penyiar Radio) sebagai pemateri. (mg1)