Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene mulai melakukan Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tahun 2018 pada Februari 2017 tingkat kecamatan. Salah satunya Musrembang di Kecamatan Ulumanda.
Saat membuka Musrembang tersebut, Bupati Majene, Fahmi Massiara meminta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk konsisten mengawal pelaksanaan Musrembang. Program prioritas khsusunya yang terkait dengan visi misi Majene Produktif Profesional dan Proaktif (MP3) agar bisa diselaraskan untuk percepatan pembangunan Majene.
“Program – program yang menjadi prioritas harus dikawal dengan baik dan kita harus konsisten. Kalau perlu pimpinan OPD tidak usah terlalu banyak yang keluar daerah sampai kegiatan ini betul betul rampung,” pinta Fahmi Massiara.
Pada kesempatan itu, Pemkab Majene menetapkan arah prioritas dalam hal pemetaan pembangunan infrastuktur. Seperti penyediaan jalan, irigasi, listrik, pengenyasan kawasan kumuh perkotaan dan peningkatan sumber air baku. Hal tersebut sebagai upaya peningkatan perekonomian daerah dan peningkatan kualitas hidup.
Reformasi birokrasi dan tata kelola juga termasuk dalam isu utama dan menjadi perioritaster. Kualitas tersebut dapat diukur dari akuntabilitas kinerja, keuangan dan good governance.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Majene, Andi Adelina Basharoe mengatakan, meski tahun 2016 Majene berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) namun hal tersebut masih dianggap kurang.
” Majene pada tahun sebelumnya telah meraih predikat WTP namun angkanya masih rendah atau di kisaran 40 an dan itu predikatnya C,” ungkap Adelina saat Musrembang tersebut.
Musrembang tersebut diketahui, kemiskinan di Majene mencapai 15,05 persen. Masih cukup tinggi dibanding angka kemiskinan Provinsi Sulbar yang berada pada angka 12,05 persen. Sedangkan rata-rata nasional hanya 11,22 persen.
Mengenai Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur daru segi pendidikan, kesehatan dan standar hidup masyarakat, Kabupaten Majene tertinggi di Sulbar yang berada pada angka 64,40 persen. Bahkan mengalahkan IPM Sulbar yang berada pada angka 62,96 persen.
Sementara itu, ukuran IPM, Majene kalah dari IPM nasional yang berada pada angka 69,55 persen. Hal itu menunjukkan bahwa secara regional, kualitas SDM Majene berada diatas namun masih banyak yang harus dipenuhi. (Irwan)