Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam rakor dengan pemerintah daerah di Sulbar.
Mamuju, mandarnews.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Letjen TNI) Suharyanto melakukan rapat koordinasi (rakor) percepatan penanganan pasca bencana gempa bumi di Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (9/6).
Dalam rapat itu, BNPB menyampaikan bahwa situasi pasca gempa 5,8 magnitudo di Mamuju sudah terkendali, sehingga pengungsi sudah dapat kembali ke rumah masing-masing.
“Kami ingin menegaskan, sebelum ke sini kami mencari informasi yang valid. Di dunia ini tidak satu pun ilmu mendeteksi kapan terjadinya gempa, tetapi dengan perkembangan semakin tinggi, BMKG sudah memasang sesar. Begitu kejadian kemarin, itu kemudian timbul lagi gempa susulan empat kali, tetapi semuanya menurun, sehingga kami pastikan situasi sudah terkendali. Mohon masyarakat tidak panik, segera kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar Letjen TNI Suharyanto.
Meski begitu, BNPB menyarankan agar pemerintah daerah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat. Tujuannya untuk kembali melakukan validasi data dampak gempa 5,8 magnitudo.
“Di tanggap darurat dilakukan penanganan awal. Informasi awal 17 orang luka. Jangan sampai masih ada yang tidak tertangani. Cari betul. Seminggu ini cari betul mana yang luka parah, mana gedung yang rusak. BNPB akan membantu, pertama masyarakat dan rumah masyarakat.
Mohon Bupati cepat saja (pendataan, red). BNPB membantu segera,” ungkap Letjen TNI Suharyanto.
Selain itu, Letjen TNI Suharyanto berharap, kedepan edukasi terus berjalan guna meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Sulbar rawan bencana.
“Nanti saya akan kerjasama BMKG, meningkatkan budaya sadar bencana,” ujar Letjen TNI Suharyanto.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan jika kehadiran BNPB menjadi kekuatan bagi masyarakat Sulbar dalam menghadapi bencana.
Apalagi, kata Akaml, saat ini masyarakat masih khawatir atas kejadian gempa tahun sebelumnya.
“Peristiwa 2021 sangat menghantui masyarakat kita, sehingga pasca kejadian sejumlah masyarakat langsung mengungsi di tempat kejadian,” ucap Akmal.
Hanya saja, lanjutnya, masyarakat belum terkoordinir dalam melakukan pengungsian. Olehnya, Akmal berharap terus dilakukan edukasi masyarakat untuk memberikan kesadaran agar bisa hidup ramah dengan bencana.
“Sulbar berada di wilayah rawan bencana. Sulbar supermarketnya bencana, ada gempa, banjir, longsor, jadi membutuhkan perhatian luar biasa dan membutuhkan edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi bencana,” tutur Akmal.
BNPB Bawa Bantuan ke Sulbar
Dalam lawatan itu, Kepala BNPB sekaligus menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulbar.
Bantuan itu berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp250 juta untuk Pemprov beserta logistik dan peralatan kebencanaan, DSP Rp100 juta untuk Kepolisian Daerah (Polda), DSP Rp150 juta untuk Komando Resor Militer (Korem) 142/Taro Ada Taro Gau, dan DSP untuk dua kabupaten yaitu Majene dan Mamuju masing-masing Rp250 juta. (Rls Pemprov Sulbar)
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia