
Majene, mandarnews.com – Tajuddin (51 tahun) sedang menonton di ruang tamu rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara ledakan mirip bambu yang dibakar dari rumah tetangganya di Camba Utara, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis Agustus 2017 sekitar pukul 23.00 wita.
“Ada ledakan dua kali, saya lihat keluar ternyata api sudah besar. Langsung kubangunkan istriku,” kata Tajuddin.
Tajuddin dan istrinya pun panik. Ia lari ke depan rumahnya dan berteriak minta tolong. Tak lama, warga kemudian berkumpul dan berupaya memadamkan api. Tapi mereka tak bisa berbuat banyak.
Hembusan angin yang kencang membuat api semakin membesar dan melalap seluruh bagian rumah. Apalagi rumah milik pasangan suami istri, Abdul Rizal (35 tahun) dan Asriani (38 tahun) terbuat dari kayu. Sehingga rumah itu dengan cepat rata dengan tanah.
Dua armada pemadam kebakaran dari BPBD Majene juga berada di lokasi kejadian. Dua armada itu memadamkan api yang masih menyala pada rumah yang sudah rata dengan tanah dan mendinginkan agar kebakaran tidak merambat.
Setiap harinya, rumah itu ditinggali tiga orang. Abdul Rizal, Asriani dan orang tuanya, Harida (68 tahun). Asriani dan Harida sempat pingsan saat menyaksikan rumahnya rata dengan tanah karena ludes dilalap api.
Saat dikonfirmasi, Asriani mengatakan, selama seharian ia tidak pernah masak. Pasalnya ia bersama ibu dan suaminya berada di rumah adiknya di Moloku, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggar untuk memasak ketupat dan makanan lainnya persiapan lebaran.
“Tidak pernah masak tadi ini karena memasak di rumah adik di Moloku. Dimasak disana baru dibawa kesini. Sempat masuk di rumah buang air kecil. Belum ada apa-apa sekitar jam 10,” kata Asriani, sedih.
Ia mengaku tidak tahu penyebab kebakaran tersebut. Tabung gas miliknya juga sedang kosong dan sudah tidak pernah digunakan. Diduga penyebabnya karena korsleting listrik.
Hanya baju yang sementara digunakan korban yang tersisa akibat kebaran ini. Selebihnya habis dilalap si jago merah. Termasuk emas 50 gram milik Harida, uang Rp. 6,5 juta, rekening haji, sertifikat tanah dan dokumen penting lainnya.
Bahkan, akibat peristiwa tersebut 50 ketupat, puluhan ikat buras, ikan, telur dan kue persiapan lebaran juga ikut terbakar. Terpaksa, korban harus rayakan hari raya idul adha 1438 hijriah di rumah adiknya.
Sementara itu, pihak Kepolisian Resort (Polres) Majene memasangi garis polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hal itu dilakukan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. (Irwan Fals)