Konsultasi publik Amdal tentang rencana pembangunan PLTB, di Dapur Mandar, Selasa 14 Agustus 2018. foto : Munirul Islam
Majene, mandarnews.com – Berdasarkan riset (penelitian) yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi yang cukup besar mengenai pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Rata-rata kecepatan angin di wilayah Indonesia berkisar antara lima sampai sembilan meter per detik (m/s). Terutama di bagian pesisir pantai Sulawesi, Kalimantan, dan pulau lain di wilayah Timur Indonesia.
Untuk mencapai proporsi energi terbarukan yang ditetapkan, pemerintah telah menetapkan target pengembangan PLTB sebesar 970 mega watt (mw). Diharapkan PLTB tersebut dapat membantu pemerintah dalam memenuhi target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
Yang dimaksud energi terbarukan ialah seperti energi air, matahari, dan angin. Dan energi-energi tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup manusia.
Akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan energi listrik nasional dengan total energi listrik yang dapat dihasilkan dari pembangkit listrik milik negara hingga sekarang, maka Indonesia saat ini sedang mengalami krisis dalam sektor energi.
Dan sumber energi yang digunakan pembangkit-pembangkit yang ada saat ini masih berasal dari energi yang tidak terbarukan yang tentu bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan seperti meningkatnya polusi udara dan kontribusi pada isu pemanasan global.
Akan tetapi pada kenyataannya, Indonesia sangat kaya akan sumber energi yang terbarukan macam angin, matahari, dan air.
Di Kabupaten Majene, berdasarkan studi awal, potensi pembangunan PLTB sebesar 60-70 mw. Rencananya listrik yang dihasilkan nantinya akan dihubungkan pada jaringan transmisi listrik milik PLN.
Diharapkan dapat berkontribusi dalam penyediaan listrik dan menunjang kebutuhan energi listrik bagi masyarakat setempat dan dapat meningkatkan proporsi bauran energi terbarukan di wilayah sistem Sulselbar. Selain itu diharapkan juga terpenuhinya kebutuhan listrik untuk keperluan industri dan rumah tangga.
Lokus PLTB di Kabupaten Majene meliputi Kecamatan Banggae dan Kecamatan Pamboang. Sementara Kecamatan Banggaeakan meliputi Kelurahan Totoli, Kelurahan Rangas, Desa Pamboborang, serta Desa Palipi Soreang. Sedang Kecamatan Pamboang akan meliputi Desa Bonde dan Desa Buttu Pamboang.
“Lokasi tersebut memiliki rata-rata kecepatan angin yang tinggi pada ketinggian 80 Meter di atas permukaan tanah. Jarak yang dekat dengan gardu induk dan jaringan transmigrasi milik PLN serta akses yang cukup memungkinkan untuk mentrasportasikan komponen turbin angin
Karena dekat dengan pelabuhan besar, sehingga diharapkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari masyarakat sekitar,” tutur Bupati Majene Dr. H Fahmi Massiara S.H M.H dalam sambutannya pada kegiatan Konsultasi Publik: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang digelar Selasa (14/8/2018) di Dapur Mandar, Kecamatan Pamboang.(najib)