Suasana kantor Daker Makkah. Sumber foto: kemenag.go.id
Makkah, mandarnews.com – Jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai memasuki Kota Makkah Al-Mukaramah pada 15 Juli 2019 mendatang.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Subhan Cholid menuturkan, saat ini operasional Kantor Daker Makkah telah dimulai dan siap menerima kedatangan jamaah.
“Saat ini kita bersiap menerima kedatangan jemaah yang dijadwalkan akan tiba pada 14 Juli 2019 pukul 20.00 WAS, atau sama dengan 15 Juli 2019 pukul 00.00 WIB,” ucap Subhan, Rabu (10/7/2019).
Bila jemaah haji sudah tiba di Makkah, lanjutnya, artinya pelayanan di Makkah tidak dapat dihentikan hingga musim haji berakhir.
Tampak di Kantor Daker Makkah, sejumlah petugas mulai merapikan loket-loket pelayanan, seperti akomodasi, transportasi, bimbingan ibadah, dan sebagainya.
Subhan menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki, tahun ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah memiliki 1.203 petugas yang terdiri dari PPIH Arab Saudi serta petugas pendukung lainnya.
“Alhamdulillah hari ini petugas yang kita berangkatkan dari Indonesia telah tiba semuanya di Makkah. Gelombang pertama yang tiba 9 Juli 2019 berjumlah 370 orang dan gelombang kedua yang tiba hari ini, berjumlah sekitar 210 orang. InsyaAllah semuanya sudah siap untuk bekerja,” tukas Subhan.
Ia meminta jajarannya untuk terus saling berkoordinasi untuk melakukan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
Sejumlah layanan jemaah haji telah disiapkan di Makkah. Mulai dari 173 hotel yang tersebar di tujuh zonasi, sembilan rute bis shalawat, 36 perusahaan katering yang siap memberikan layanan konsumsi jamaah, hingga 25 personel konsultan ibadah yang ditempatkan di Kantor Daker maupun sektor guna memberikan manasik kepada jamaah.
“Kita berharap, tahun ini dapat memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Apalagi masa tinggal jemaah di Makkah terhitung paling lama yaitu sekitar 25 hari,” ungkap Subhan.
Ia juga berharap sejumlah inovasi layanan yang dipersiapkan bagi jamaah dapat berjalan sesuai yang diinginkan. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia