Proses pemotongan tahu.
Majene, mandarnews.com – Pengrajin tahu di Kabupaten Majene tepatnya yang berada di Lingkungan Saleppa, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Majene mengeluhkan harga kedelai yang mengalami kenaikan.
Pengelolah pengrajin tahu, Muksin mengatakan kenaikan kedelai terjadi sejak enam bulan lalu dan hingga saat ini belum mengalami penurunan kembali.
Ia menjelaskan, jika harga kedelai sebelumnya hanya Sepuluh Ribu perkilo. Dan sejak enam bulan terakhir hingga saat ini mencapai di angka Sebelas Ribu Empat Ratus Rupiah.
Muksin pun mengatakan, akibat kenaikan kedelai ini maka mau tidak mau pihaknya pun mengurangi takaran kedelai saat proses pembuatan tahu yang secara otomatis membuat ukuran tahu lebih kecil.
“Kita pengrajin tahu serba salah karena tidak mungkin menaikkan harga tahu. Apalagi banyak pelanggan yang sudah mengeluh karena naiknya bahan-bahan pokok lainnya seperti tepung, cabai dan kelangkaan minyak goreng, maka mau tidak mau solusinya kita kurangi takaran kedelai,” ujar Muksin, Selasa (15/2/22).
Naiknya harga kedelai kata Muksin, tidak hanya berimbas pada ukuran tahu yang semakin kecil. Tapi juga omset yang mengalami penurunan pesat hingga 50 persen (%).
“Jelas omset menurun, padahal naiknya kedelai justru menjadi membutuhkan modal yang banyak,” tegas Muksin.
Ia pun berharap, pemerintah bisa menstabilkan harga kedelai kembali menjadi Delapan Ribu Rupiah perkilonya. Agar produksi dan penjualan tahu juga bisa stabil.
(Mutawakkir Saputra)