Penanaman bibit pohon yang dirangkaikan dengan kegiatan pramuka.
Mamasa, mandarnews.com – Sebagai rangkaian pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sekolah pramuka, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumarorong Kabupaten Mamasa melaksanakan penanaman pohon yang diistilahkan Pohon Pancasila.
Kegiatan diselenggarakan sejak hari Selasa dan akan berlangsung selama lima hari ke depan. Sebanyak 363 peserta pramuka yang terdiri dari kelas X sampai XII dan 42 guru mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan pramuka dan penanaman pohon tersebut dihadiri langsung Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mamasa Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harry Andreas serta pihak Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung ( BPDASHL) Jeneberang-Saddang untuk memberikan pengarahan bagi peserta, di bumi perkemahan Bukit Bedama Kelurahan Minake, Kecamatan Tandukkalua.
Kepala SMAN 1 Sumarorong Drs. Arizenjaya, M.Eng yang ditemui di lokasi mengatakan, kegiatan pramuka penamaan Pohon Pancasila merupakan sebuah penanaman karakter bagi peserta didik bahwa pentingnya menghayati arti Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Menghayati lebih dalam pentingnya Pancasila dalam berbangsa dan bernegara tentunya bukanlah sebatas teori semata, tapi dalam praktek, sehingga tumbuhnya kepedulian terhadap lingkungan yang menjaga kelestarian alam untuk semua makhluk, itu juga bagian dari Pancasila,” papar Drs. Arizenjaya, Kamis (8/12).
Menurutnya, bumi perlu diselamatkan dari emisi yang berbahaya karena berdampak pada perubahan iklim sehingga kondisi tersebut dirasakan pada lokal hingga pada tingkat global.
Adapun pohon yang ditanam dari pihak Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru bekerjasama dengan pihak BPDASHL Jenenerang-Saddang berupa pohon uru, jabon merah, mahoni, durian, dan sirsak dengan total kurang lebih 2.300 pohon.
“Setiap individu menanam 5 pohon sesuai jumlah Pancasila, itu untuk awal,” ujar Drs. Arizenjaya.
Kegiatan tersebut mewujudkan implementasi profil pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka belajar yang diberlakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pramuka sebagai ekskul wajib dan dilakukan dua kali setahun setiap akhir semester.
Selain pertimbangan sisi keamanan lokasi bumi perkemahan, Kelurahan Minake juga dipilih lantaran kondisi lingkungan memang perlu kembali dihijaukan. (Yoris)
Editor: Ilma Amelia