Majene – Perwakilan dari Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengunjungi korban penyandraan komplotan bersenjata Abu Sayyaf di Ponian Tengah, Desa Tallu Banua Utara, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Senin 28 Nopember 2016 sore.
Dalam kunjungannya, pihak Kemenlu Rizal Ishak memotivasi Asmirah, istri Saparuddin dan Ilham Jamal, perwakilan keluarga dari Syawal. Rizal Ishak bersama seorang rekannya menyampaikan upaya yang telah dilakukan Kemenlu terkait pembebasan dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majene tersebut.
“Jadi kami mengunjungi keluarga untuk menyampaikan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah. Upaya ini harus berlangsung cepat. Intinya pemerintah yang terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri tengah berupaya. Fokus kepada pembebasan kedua WNI kita,” kata Rizal Ishak.
Dialog antara perwakilan Kemenlu dan keluarga kedua korban sandra berlangsung tertutup. Tapi saat berbincang dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene, Rizal Ishak menyebutkan, pihak konsulat Indonesia di Sabah, Malaysia langsung melakukan upaya saat kabar tersebut diketahui. Pihak konsulat juga menghimbau kepada TKI yang bekerja di laut untuk mewaspadai para perompak.
“Konsulat hanya bisa memberikan himbauan karena itu wilayah Malaysia. Bagi TKI yang bekerja di sektor laut untuk menahan diri sebelum ada (jaminan) keamanan dari Malaysia,” ujar Rizal.
Sementara itu, pihak keluarga kedua WNI Hajar Aswadi mengharapkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kemenlu harus bergerak cepat dalam upaya pembebasan kedua TKI tersebut. Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenlu.
“Pemerintah telah mengungjungi keluarga kami tapi kami tidak mau hanya sebatas itu. Pemerintah harus secepat mungkin melakukan upaya pembebasan agar Saparuddin dan Syawal segera kembali ke tengah-tengah keluarga dalam keadaan sehat tanpa kurang sedikitpun,” kata Hajar Aswadi.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Kemenlu disambut Wakil Bupati Lukman, Dandim 1401 Letkol Inf. Rahman, Kabag Ops Polres Majene Kompol Bambang dan pemerintah Desa Tallu Banua turut hadir. Lukman menyampaikan apresiasi kepada Kemenlu yang telah datang di Majene mengunjungi dua korban sandra.
Sebelumnya, Saparuddin dan Syawal disandra komplotan bersenjata Abu Sayyaf di perairan perbatasan antara Malaysia dan Filipina, Jum’at 18 Nopember 2016 malam. Keduanya bekerja pada perusahaan perikanan di Malaysia. Hanya Saparuddin dan Syawal yang disandra sementara belasan rekan keduanya dibebaskan oleh komplotan Abu Sayyaf. (Irwan)