Majene, mandarnews.com – Suasana Rapat Dengan Pendapat (RDP) menjadi terganggu lantaran keluarga pasien histeris. Mereka tersinggung dengan komentar anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (TGTPP C-19).
“Kalau mau ambil, ambil saja,” ucap salah satu anggota TGTPP C-19.
Pernyataan itu merupakan respon dari tuntutan keluarga pasien positif covid-19 asal lingkungan Binanga. Namun ucapan itu membuat keluarga pasien tak dapat menahan diri. Mereka berteriak histeris sambil menangis.
“Kalian yang menjemput, lalu dengan gampang kalian mengatakan kalau mau ambil, ambil saja, mereka bukan binatang yang mau kalian perlakukan seperti itu,” ucap Erna, salah satu yang histeris.
Erna salah satu warga Binanga dan juga merupakan orang tua dan saudara kandung diantara 4 pasien positif tersebut, yang saat ini tengah dirawat di LPMP.
Erna mengatakan tak mampu menahan emosi karena hatinya betul – betul terluka mendengar pernyataan tersebut.
“Seandainya bukan anak kandung dan saudara kandung saya, mungkin tidak akan sesakit ini mendengar pernyataan itu,” ucap Erna.
Erna menyesalkan pernyataan yang dilontarkan oleh salah satu anggota TGTPP C – 19 tersebut.
“Harusnya mereka tidak mengeluarkan pernyataan seperti itu karena mereka lebih terdidik. Kami kemari, hanya untuk mencari solusi kiranya, keluarga kami dapat dipulangkan dan diisolasi mandiri saja,” tutup Erna.
Salah satu warta Binanga lainnya, Adi, juga menyampaikan, seharusnya tim gugus tugas Majene, dan tim medis dari RSUD Majene memberikan penjelasaan yang tidak berbelit-belit.
“Kita datang ke sini tujuannya untuk minta penjelasan, jadi tolong tim covid jangan bicara seenaknya, jangan pancing keadaan, di sini juga ada pak sekretaris daerah tolong dihargai.”
“Bapak ini berpendidikan, kami kurang berpendidikan, hanya tammat es-em-a (SMA), seharusnya Bapak lebih sopan bicara,” kata Adi.
Wakil ketua TGTPP C-19 Majene yang juga saat ini menjadi sekretaris daerah, Burhan, mewakili jajarannya meminta maaf kepada keluarga pasien tersebut.
“Kami betul – betul memohon maaf dengan hati yang tulus. Kiranya ini dapat menjadi pelajaran juga buat kami,” ucap Burhan. Burhan berharap, semuanya dapat terselesaikan dengan baik-baik.
Sementara itu Juru Bicara TGTPP C – 19 Majene, Sirajuddin mengatakan, hal wajar jika keluarga pasien tersulut emosi. Dirinya mengaku, pihaknya akan terus berusaha melakukan perbaikan, baik pelayanan di LPMP, informasi kepada keluarga pasien, juga tranparansi data hasil swab pasien.
“Cuma yang sangat perlu dipahami, kami selaku Tim gugus tugas kabupaten ini, juga sama sekali tidak pernah melihat hasil swab laboratorium itu, karena kewenangan ada pada Dinas Kesehatan Sulbar,” tutupnya.
Selang beberapa menit, kericuhan dapat dikontrol dan jalannya rapat kembali normal. Hampir semua anggota yang tergabung dalam TGTPP C-19 hadir sesuai harapan DPRD sebagai pihak yang mengundang.
Rapat yang berlangsung, Rabu (5/8), di ruang sidang DPRD Majene ini merupakan lanjutan RDP yang sempat diskorsing pada Selasa (4/8) karena menunggu kehadiran semua undangan. (putra)