Salah satu talkshow yang membicarakan tentang zakat. Sumber foto: kemenag.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi syiar zakat dan pencapaian pengumpulan zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga-Lembaga Amil Zakat (LAZ) selama Ramadan 1440H/2019M.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, M. Fuad Nasar menilai, dialog dan talkshow yang mengangkat topik zakat dalam perspektif ekonomi dan pembangunan sosial cukup banyak mengisi program siaran televisi di Ramadan tahun ini.
“Syiar pengelolaan zakat sebagai ibadah dan instrumen keuangan sosial umat Islam dalam rangka mengalirkan harta dari orang yang mampu kepada yang kurang mampu tentu diharapkan terus mengisi ruang publik, tidak hanya di bulan suci Ramadan, tapi juga di bulan-bulan berikutnya,” ujar M. Fuad Nasar di Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Ia menjabarkan, BAZNAS menargetkan pengumpulan zakat sekitar Rp 3,5 triliun pada Ramadan 2019 dari target keseluruhan selama tahun 2019, yaitu sekitar Rp 10 triliun.
“Untuk merealisasikan target tersebut, semua lembaga zakat memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat dalam membayar zakat, baik melalui layanan di dalam kantor maupun layanan digital melalui electronic channel,” kata Fuad Nasar.
Pelayanan pengumpulan zakat di berbagai lembaga zakat resmi, lanjutnya, termasuk di masjid-masjid juga semarak di bulan Ramadan.
“Salah satu LAZ yang menginformasikan kepada saya di sela kegiatan malam terakhir Ramadan di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru Jakarta, mencatat penerimaan zakat di hari-hari akhir Ramadan mencapai angka tertinggi, yaitu Rp 2 milyar sehari,” sebut Fuad Nasar.
Ia menuturkan, pengumpulan zakat di semua lembaga rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan selama Ramadan.
“Untuk itu, lembaga zakat harus pro aktif tidak hanya dalam pelayanan penerimaan zakat, tapi juga dalam penyaluran zakat secara tepat sasaran dan mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan di mana pun,” ucap Fuad Nasar.
Keteladanan pejabat negara membayar zakat melalui BAZNAS seperti yang dilakukan oleh presiden, menteri, dan kepala daerah yang dipublikasikan secara luas, tutur Fuad Nasar, diharapkan memberi dampak positif, baik kepada masyarakat maupun kepada jajaran birokrasi untuk semakin mendukung penguatan institusi zakat di Indonesia.
“Tugas membangun kesadaran berzakat bukan hanya tugas lembaga dan amil zakat, tetapi tugas semua elemen umat Islam,” tukas Fuad Nasar.
Hal tersebut, tambahnya, dapat dilakukan lewat jalur dakwah, pendidikan, dan pengembangan kebijakan publik di sektor pemberdayaan ekonomi umat.
“Yang perlu digarisbawahi adalah pentingnya setiap lembaga zakat, menjaga kepercayaan umat, dan merawat kesadaran berzakat yang semakin tumbuh di tengah masyarakat,” papar Fuad Nasar.
Pemerintah juga memberi ruang dan kebebasan kepada lembaga zakat dalam berinovasi mengembangkan layanan pengumpulan zakat dan menentukan sasaran penyaluran zakat kepada mustahik yang berhak sesuai ketentuan syariah dan perundang-undangan.
Fuad Nazar turut mengajak seluruh umat Islam agar memaknai Ramadan dan Idul Fitri sebagai momentum untuk meneguhkan kesadaran bahwa kehidupan manusia meliputi dimensi fisik dan spiritual yang harus dijaga keseimbangannya supaya tidak terjadi kepincangan. (rilis Kemenag)
Editor : Ilma Amelia